Tentu hal ini jauh dari nilai-nilai  kebaikan yang ada di politik itu sendiri, bahkan kemungkinan besar para politisi yang memilih menggunakan cara-cara tersebut merupakan politikus yang tidak memiliki kompetensi dibidang nya, tentu ini akan merugikan rakyat di wilayah yang diwakilinya, hal itu dapat dilihat ketika mereka naik menjadi pemangku jabatan dan kemungkinan segala kebijakan yang akan dicetuskan tidak akan menguntungkan bagi rakyat akan tetapi lebih kepada memenuhi kepentingan bagi partai pengusungnya atau seseorang yang telah mendukungnya melalui pemberian ongkos politik.
Sejatinya apabila kita dapat memahami politik itu digunakan untuk apa dan diperuntukan untuk siapa, maka rasa-rasanya tidak akan terjadi lagi orang menjadi gila dikarenakan kalah kontestasi politik, seseorang yang tadinya bersahabat tidak akan berubah menjadi individu yang berbeda 180 derajat dan saling menebarkan kebencian antar sesama.Â
Sudah sepatutnya politik itu harus digunakan untuk memperjuangkan dan mencerahkan kehidupan masyarakat secara luas dan peran ini bisa diambil oleh para politisi dan seluruh stack holder terkait untuk memberikan pemahaman atau  pendidikan politik kepada seluruh masyarakat agar masyarakat yang telah diberikan pengetahuan tentang politik tersebut dapat tercerahkan dan proses ini juga dapat membantu sistem demokrasi kita menjadi jauh lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H