Zakat Hanya di Tujukan Pada Masyarakat Tertentu : Zakat merupakan alat distribusi kekayaan yang di tujukan kepada masyarakat miskin atau yang membutuhkan dan bukan sebagai alat untuk membangun suatu negara. Jadi hal ini alasan kenapa ZIS tidak bisa dijadikan sumber pendapatan utama suatu negara.
Pengelolaan dan Pengumpulan Zakat : Meskipun di Indonesia ada BAZNAS yang menjadi pengelola zakat tetapi hal tersebut masih tidak efesien dalam pengumpulan dan pengelolaan seperti pajak
Kepercayaan dan transparansi : Tantangan besar dalam pengelolaan zakat yaitu tranparansi dan akuntabilitas. Tanpa adanya sistem yang jelas, masyarakat akan kurang percaya dan bahkan enggan membayar zakat apalagi dengan adanya kasus korupsi di BAZNAS baru-baru ini yang memberi kesan negatif pada badan amil zakat.
Terbatas Sebagai Sumber Pendapatan Negara : Negara memerlukan sumber pendapatan yang lebih besar dan konsisten untuk mendanai berbagai program pembangunan dan layanan publik. Salah satu sumber pendapatan utama, yaitu pajak, memiliki jangkauan yang lebih luas dan dapat dikenakan kepada seluruh warga negara tanpa memperhatikan agama atau kondisi keuangan individu.
Tidak Efektif untuk Skala Besar : Zakat lebih efektif jika digunakan dalam skala kecil, yaitu untuk membantu individu atau keluarga yang membutuhkan. Untuk memenuhi kebutuhan negara dalam skala besar terutama yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pertahanan, pajak menjadi pilihan yang lebih tepat karena dapat mencakup seluruh rakyat jika dibandingkan dengan ZIS.Â
Menurut Kemenag pada tahun 2023, potensi Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) di Indonesia mencapai Rp327 triliun, setara dengan 75% anggaran perlindungan sosial negara. Potensi besar ini dapat dimanfaatkan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, misalnya dalam pengentasan kemiskinan. Kerja sama antara BAZNAS, LAZ, UPZ, dan pihak terkait lainnya diperlukan untuk mengoptimalkan potensi ZIS. Tetapi hal tersebut masih tidak bisa menjadikan hal ini sebagai sumber pendapatan utama negara, apalagi pengelolaannya masih belum optimal, bisa dilihat dari penyaluran yang belum merata, kurangnya kepercayaan muzakki terhadap Lembaga amil zakat dan beberapa alasan lainnya. Dengan adanya rasa kepercayaan dari muzakki terhadap Lembaga amil zakat, hal ini menyebabkan terhambatnya pengelolaan zakat ini.
Dari keterangan diatas, Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) masih belum siap menjadi pendapatan utama negara terkhususnya Indonesia. Zakat yang hanya berfokus kepada aspek sosial, sangat kurang cocok menjadi sumber pendapatan negara yang dimana negara harus membangun infrastruktur, belanja pemerintah pusat, dan berbagai macam program yang harus di biayai. Hal ini membuat Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) ini kurang cocok menjadi sumber pendapatan utama negara.
Jika berbicara kuat tidaknya Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) ini dalam membiayai suatu negara, mungkin masih bisa saja, tapi karena tujuan Zakat, Infak, Dan Sedekah (ZIS) ini kurang tepat dalam membiayai kebutuhan utama suatu negara, karena banyak belanja negara yang tidak hanya berfokus satu aspek saja, tetapi berbagai macam aspek yang membutuhkan pembiayaan dari negara. Tetapi jika hanya berfokus terhadap aspek sosial seperti membantu fakir miskin atau orang yang membutuhkan zakat masih bisa diandalkan dalam hal tersebut karena memang sesuai tujuan zakat itu sendiri.Â
Jadi kesimpulannya, Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) kurang cocok menyandang sebagai sumber pendapatan negara, tapi masih bisa menjadi salah satu sumber pendapatan. Hal ini dikarenakan potensinya yang sangat besar apalagi di Indonesia. Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) sangat berpengaruh baik terhadap aspek sosial, walaupun masih kurang optimal dalam pengelolaanya, hal ini masih berpengaruh baik terhadap masyarakat apalagi mereka yang membutuhkan. Jika pengelolaan zakat ini dapat di optimalkan lagi, hal ini tidak menutup kemungkinan menjadi salah satu sumber pendapatan utama suatu negara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H