Mohon tunggu...
Mohammad Rafi Azzamy
Mohammad Rafi Azzamy Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pelajar

Menjadi manusia yang bersyukur dengan cara bernalar luhur dan tidak ngelantur | IG : @rafiazzamy.ph.d | Cp : 082230246303

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Murid Seharusnya Menuntut, Bukan Menurut!

13 Maret 2021   00:39 Diperbarui: 13 Maret 2021   01:27 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh penuntutan, Sumber : Tribun Jateng

Murid itu menuntut bukan menurut

 Kali ini kita memasuki topik utama tulisan ini, mengenai hakikat murid sebagai penuntut bukan penurut, melihat fenomena hari ini, seperti apa yang telah saya jelaskan di paragraf awal, bahwa marabahaya telah menimpa pendidikan kita, ditandai dari hilangnya eksistensi penuntut ilmu dalam diri murid. Murid belajar, menaati peraturan, mengerjakan tugas dan semacamnya hanya sekedar bentuk penurutan terhadap peraturan yang berlaku.

 Sangat jarang kita temukan murid yang benar-benar menaati peraturan demi majunya masa depan diri mereka, yang ada hanyalah nurut, nurut, nurut dan nurut. Hilangnya eksistensi penuntut ilmu dapat mengakibatkan hilangnya pengetahuan dan matinya pemikiran, yang pada puncaknya akan menghancurkan masa depan, lalu bagaimana solusinya?.

Hancurkan berhala yang ada di sekolah

 Guru atau siapapun itu, yang mana mereka selalu menggunakan identitasnya untuk menciptakan keadaan seperti yang mereka inginkan, seperti guru yang hanya memberikan tugas tanpa menerangkan, guru yang selalu saja mementingkan kerapian ketimbang penalaran, dan masih banyak tipe guru yang lainnya, merekalah yang mungkin menjadi berhala kesesatan dunia pendidikan, merekalah yang harus terus dikritisi.

 Ada lagi yang paling sering didapati, yakni kasus 'cidro janji' yang diciptakan oleh sekolah, kasus ini berawal dari promosi sekolah yang sedemikian rupa kepada calon muridnya. Tapi setelah calon murid menjadi murid sesungguhnya, ternyata sekolah mblenjani janji yang tertera pada promosi-promosinya, hal ini wajib dituntut dan dicari, bukan malah dibiarkan terjadi. 

Contoh penuntutan, Sumber : Tribun Jateng
Contoh penuntutan, Sumber : Tribun Jateng
Pesan untuk para murid pejuang

 Janganlah takut tuk menuntut dan meminta tanggung jawab atas janji-janji sekolah yang diutarakan ketika promosi, jangan takut tuk menuntut guru yang semaunya sendiri, jangan takut melawan menggunakan ilmu pengetahuan. Namun, tetaplah hormati guru, teruslah menuntut ilmu karena itulah kamu, semangat melawan ketidakadilan di dunia pendidikan.

"Jangan takut melawan, cobalah sekali saja nanti juga ketagihan"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun