Oleh : Muh. Luthfi
Covid-19 (Corona virus desease 19) merupakan virus import berasal dari Wuhan China, artinya virus tersebut bukanlah berasal dari Indonesia sendiri melainkan sebuah virus yang sangat kecil yang membuat pemerintah Indonesia terkecoh dalam mencegah masuknya virus tersebut. Virus tersebut masuk secara diam-diam dan kemudian tersebar melalui Human to Human dan menyebar di beberapa wilayah yang ada di indonesia.
Melihat persebaran kasus virus Covid-19 hingga saat ini dalam pengamatan di berbagai media nasional angka kasusnya semakin meningkat meskipun pemerintah sudah melakukan berbagai langkah dan tahapan pencegahan.
Pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia selama ini dinilai masih bertahap, di mulai dari himbauan menjaga kebersihan, stay at home, penyemprotan disinfektan, semi lockdownd dan saat ini pencegahannya melalui PSBB () dengan harapan dapat memutus mata rantai Covid-19.
Dari berbagai tahapan pencegahan Covid-19, tahapan tersebut sudah banyak di lakukan oleh pemerintah baik ditingkat pusat maupun di daerah terkecuali PSBB. Karena PSBB selama ini masih dilakukan di wilayah yang paling banyak terkena kasus Covid-19 seperti di Jakarta.
Melihat sebaran virus Covid-19 yang tersebar di bagian wilayah Indonesia dan berbagai langkah pencegahanya, ternyata ada yang cukup membuat penulis takjub terhadap langkah-langkah masyarakat Indonesia dalam mencegah Covid-19. Hal itu penulis temui di wilayah masyarakat perkampungan.
Masyarakat perkampungan di Indonesia bisa dikatakan sebagai masyarakat yang jauh dari keramaian, masyarakat yang taraf ekonominya masih dibawah rata-rata, masyarakat yang memenuhi kebutuhannya masih tergantung terhadap hasil perkebunan atau hasil pertanian, masyarakat yang gaya hidupnya masih penuh dengan kesederhanaan. Itulah kiranya bagian dari gambaran masyarakat perkampungan.
Walaupun Masyarakat perkampungan bisa dikatakan sebagai masyarakat yang jauh dari keramaian kota, Informasi mengenai Covid-19 dan berbagai persebarannya serta berbagai bentuk pencegahannya masyarakat sudah banyak mengetahaui. hal itu karena cepatnya arus informasi dan komunikasi serta berbagai himbauan yang dilakukan oleh pemerintah desa yang sekarang bisa dikatakan blusukan turun kemasyarakat untuk melakukan proses pencegahan Covid-19.
Pencegahan yang dilakukan oleh pemerintah di daerah maupun hingga ke tingkat desa memang sudah banyak digalakkan namun ada beberapa langkah  yang memang masyarakat perkampungan berbeda dengan pemerintah dalam mencegah dan melawan virus Covid-19 dalam artian mesekipun langkah yang diambil oleh masyarakat berbeda dengan pemerintah namun hal itu bukanlah bentuk dari sebuah perlawanan dan tidak menghiraukan himbauan pemerintah, Dan langkah tersebut bukan serta Merta tidak ada ladansanya melainkan landasan yang diambil oleh masyarakat sangat mendasar dan mengakar dalam jiwa masyarakat.
Landasan tersebut diantaranya adalah aspek teologis, aspek budaya gotong royong, aspek Islam kultural.
1. Aspekteologis