Mohon tunggu...
Muhlisin Madras
Muhlisin Madras Mohon Tunggu... Penulis - Nasionalis, Agamis, Penulis

Kemanusiaan adalah intisari dari agama. Tidak beragama seseorang selama ia abai akan nilai-nilai kemanusiaan. Nasionalisme adalah penjamin dari kenyamanan beragama dan kemanusiaan itu sendiri. Salam.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilpres 2019, "Maksa Milenial dan Ngotot Nyantri"

11 September 2018   00:19 Diperbarui: 11 September 2018   00:29 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlebih, Sandi juga kerap terekspose (diekspose?) sebagai sosok muda modern dan suka olahraga. Selalu tampil trendy dan 'anak muda banget'.

Ia menutupi 'kelemahan' Prabowo yang juga terlalu jauh (rentang usianya) dari kelompok millenial. Dimana mantan Danjen Kopassus ini lahir pada 17 Oktober 1951.

So, kalau Jokowi-Ma'ruf 'maksa millenial', Prabowo-Sandi sebaliknya. Tetapi pasangan ini terkesan 'ngotot nyantri'.

Kalangan santri jelas tak bisa terabaikan. Berbagai keunggulan komparatif ada di kelompok anak muda yang lekat dengan citra pondok pesantren, anak muda agamis, dan anak muda harapan bangsa.

Dalam banyak indikator, kesan santri sudah sangat kentara lekat dan dekat ke Jokowi-Ma'ruf. Bukan faktor Jokowi, melainkan faktor Ma'ruf Amin.

Beliau dikenal sebagai ulama kharismatik. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rois 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), dan lekat dengan citra masyarakat sarungan.

Ini yang tak dimiliki Prabowo-Sandi. Tapi, bukan politik namanya kalau tidak ngotot. Maka Sandi pun jadi 'dipaksa ngotot nyantri'.

"Saya kira beliau (Sandiaga) memang hidup di alam modern, tetapi beliau melewati proses spiritualisasi dan islamisasi. Sehingga saya bisa katakan saudara Sandiaga Uno sebagai sosok santri di era post-islamisme," kata Presiden PKS Sohibul Iman, Kamis (9/8/2018) di Jakarta

Sementara dari rekam pendidikannya, Sandi sama sekali tak pernah jadi santri. SD PSKD Bulungan, SMPN 12 Wijaya, SMA Pangudi Luhur, Bachelor of Business Administration, The Wichita State University, Kansas, AS. Terakhir Master of Business Administration, The George Washington Univ. Washington, AS.

Jadinya, kesannya cukup kentara. Pilpres 2019: Jokowi-Sandi 'maksa millenial' & dan Prabowo-Sandi 'ngotot nyantri'

portal-bersama.com
portal-bersama.com
(Penulis: Muhlisin, Ketua PC GP Ansor Merangin)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun