Mohon tunggu...
Muhimmatul Ulya
Muhimmatul Ulya Mohon Tunggu... Tutor - Ibu guru, ibu 1 anak, dan penikmat puisi

Masa depan adalah milik orang-orang yang percaya dengan manisnya mimpi mereka..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Aku, Si Anak Paling Beruntung

4 Agustus 2023   19:30 Diperbarui: 4 Agustus 2023   19:33 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Naila.. bangun, Nak. Kami menyayangimu..."

 

Seharusnya aku bisa mempelajarinya. Aku memiliki darah mereka. Tidakkah sedikitpun gen kejeniusan mereka menurun kepadaku? Nyatanya, tidak. Meskipun aku mempelajarinya, aku tidak pernah mengerti apa pentingnya logaritma.

Bagiku, angka-angka itu tidak berarti apapun selain

Aku sering bertanya-tanya apakah? Ataukah Pak Subur, petani di samping rumahku, mengunakan mekanika kuantum untuk menyiangi tanamannya? Kurasa mereka tak mengenal teori-teori itu. Tapi mereka mengenal kasih sayang. Setiap hari ketika papa dan mama ceramah tentang rumus-rumus panjang itu di jalan yang sama abang cilok dan Pak Subur mengecup kening anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun