2. Kolaborasi Komunitas
Dalam kolaborasi komunitas, diperlukan pedoman yang jelas untuk membagi kekuasaan (domain) dan tanggung jawab dalam bidang pekerjaan. Seluruh anggota diharapkan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, dan keahlian yang lebih luas daripada hanya melakukan pekerjaan rutin. Setiap anggota diizinkan untuk bertemu dalam sebuah komunitas yang sudah ada atau membentuk komunitas baru dengan tujuan membantu memecahkan masalah yang dihadapi. Pertanyaan tentang masalah tersebut diajukan agar anggota komunitas dapat memberikan saran atau nasihat yang relevan dan akurat.
3. Kolaborasi Jaringan:
Kolaborasi jaringan biasanya dimulai dari tindakan individu dalam memenuhi kebutuhan pribadi mereka sendiri, yang kemudian berkembang menjadi jaringan. Setiap individu saling berkontribusi melalui jaringan tersebut. Secara bertahap, anggota-anggota tersebut memperkuat hubungan tersebut secara terbuka dan luas. Dalam kolaborasi ini, tidak ada peran eksplisit yang spesifik bagi setiap anggota, dan mereka mungkin tidak saling mengenal satu sama lain. Namun, mereka memiliki kepercayaan dan keterbukaan antara satu anggota dengan anggota lainnya.
Implementasi Pembelajaran Kolaboratif
Dalam menerapkan pembelajaran kolaboratif, menurut Driver dan Leach (1993) serta Connor (1990) dan Waras (1997), diperlukan penciptaan lingkungan kelas yang berorientasi konstruktivis dengan karakteristik berikut:
a. Siswa tidak hanya menjadi penerima pasif, tetapi secara aktif terlibat dalam proses belajar mereka sendiri - mereka membawa pemahaman mereka ke dalam situasi belajar.
b. Proses pembelajaran menekankan pada peran aktif siswa dalam membangun makna, seringkali melalui negosiasi antarindividu.
c. Pengetahuan tidak hanya dipandang sebagai sesuatu yang ada di luar diri siswa, tetapi terbentuk secara pribadi dan sosial.
d. Guru juga membawa pemahaman mereka ke dalam situasi belajar, tidak hanya dalam hal pengetahuan yang dimiliki, tetapi juga pandangan mereka tentang belajar dan mengajar yang dapat mempengaruhi interaksi dengan siswa di dalam kelas.
e. Pengajaran bukan hanya sekadar mentransmisikan pengetahuan, tetapi juga melibatkan organisasi situasi di dalam kelas dan perancangan tugas yang membantu siswa menemukan makna.