Mohon tunggu...
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi
Muhibbuddin Abdulmuid Yassin Marthabi Mohon Tunggu... lainnya -

Saya manusia biasa yang makan dan minum...bisa lapar dan haus..yang bisa senyum dan sakit...bisa gembira dan luka hati...bisa tertawa dan meneteskan air mata...seperti teman-teman semua...saya manusia...\r\nTapi hamba ini berdo'a..jika hamba mati..darah hamba mengalir di bumi dan menulis kalimat الله\r\n\r\nwww.suaramuhibbuddin.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Manfaat Penguatan Pendidikan Karakter 40 Jam Seminggu Bagi Anak Didik

22 Juni 2017   17:24 Diperbarui: 23 Juni 2017   10:09 1347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah dasar di atas membutuhkan perhatian guru dan stakeholder sekolah yang lebih luas dan integral bagi anak didiknya. Jadi, guru bukan menjadi pelampiasan masalah anak didik yang bermasalah akibat dari aktivitas "pendidikan" di luar sekolah, namun menjadi bagian dari pelaku proses pendidikan anak didiknya, minimal bertambah dari yang 6 jam sehari menjadi 6,5-7 jam sehari untuk Enam Hari Sekolah dan 8 jam sehari untuk Lima Hari Sekolah. 

Dengan kegiatan guru 40 jam seminggu di sekolah, maka komunikasi anak didik dan guru bukan hanya terjadi dalam sesion tatap muka, namun juga ada saatnya suasana pendampingan dan pembimbingan dengan suasana akademik yang bersahabat dan kondusif di luar kelas namun masih di dalam lingkungan sekolah.

Bagi anak didik yang terlibat dalam Madin, Kursus, Les, Membantu orangtua, Bekerja, maka guru bisa ikut terlibat dalam memperhatikannya dan pemantauan meskipun tidak secara langsung dalam kegiatan tersebut. Tentu dalam kapasitasnya sebagai guru.

Jadi dengan konsep program Penguatan Pendidikan Karakter ini semoga ada perubahan pola mengajar dan mendidik para guru, sehingga guru bisa penuh menjadi guru bagi anak didiknya. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun