Anak-anak remaja yang emosinya masih labil sangat rentan terhadap kecanduan media sosial. Salah satu scene yang ada di film The Social Media menampilkan adegan dimana seorang gadis remaja yang kecanduan media sosial dan tidak bisa lepas dengan gadget, bahkan saat makan malam bersama keluarganya.
Adegan lain juga menunjukkan unggahan foto milik gadis tersebut dikomentari negatif oleh orang lain, dan saat itu juga langsung membuatnya insecure.Â
Permasalahan ini berdampak pada kesehatan mental seorang anak yang akhirnya jadi lebih rentan cemas dan mudah depresi. Aturan dan pengawasan dalam menggunakan media sosial dari orang tua sangat dibutuhkan untuk menghindari risiko tersebut.Â
Manusia sebagai boneka voodoo bagi media sosial
Film ini dari awal sudah menampilkan dampak-dampak negatif bagi pengguna media sosial, bagaimana sebenarnya secara mendasar ada yang keliru dengan cara kerja media sosial. Bahwa, teknologi yang bekerja dalam media sosial sama sekali berbeda dengan teknologi yang sebelumnya manusia gunakan. Teknologi sebelumnya hanya menunggu kita memakainya, contoh sepeda, dia tidak bergerak sampai kita memakainya. Media sosial menuntut kita untuk terus menggunakannya. Ini sama sekali revolusi teknologi yang berbeda.Â
Film ini secara umum bercerita tentang bagaimana teknologi media sosial yang sudah ditemukan dan kita kontrol dengan perlahan berubah menjadi sesuatu yang mengontrol kita. Jadi, seperti apa sebenarnya media sosial mengubah kehidupan manusia modern dan membawa bahaya yang luar biasa pada spesies manusia? Dibawah ini ada beberapa permasalahan yang diceritakan dalam Film The Social Dilemma:Â
1. Kasus facebook di Myanmar
Masih ingatkah bagaimana pengusiran etnis muslim Rohingnya di Myanmar yang mengerikan itu?. Terjadi pembunuhan dan pemerkosaan secara massal, serta perampasan seluruh tempat tinggal yang mengakibatkan terusirnya sekitar 700 ribu umat muslim Rohingnya, ternyata tidak bisa dilepaskan dengan bagaimana informasi berkembang dan dikelola di negara itu.Â
Dalam film dokumenter The Social Dilemma, diceritakan bagaimana penduduk Myanmar sangat dekat dengan platform media sosial Facebook sampai Facebook menjadi suatu kebenaran yang datang dari internet. Setiap orang yang membeli ponsel, penjualnya akan langsung memasangkan aplikasi Facebook didalam ponsel tersebut. Sehingga, aplikasi media sosial yang pertama kali mereka gunakan adalah Facebook.Â
Hal itu lalu dimanfaatkan oleh pemerintahan junta militer Myanmar untuk melakukan narasi-narasi propaganda. Militer dan pelaku kejahatan lainnya memanipulasi opini publik terhadap umat muslim Rohingnya sampai facebook kewalahan mengatasi maraknya berita tidak valid dan ujaran kebencian di Myanmar.Â