Mohon tunggu...
Muhammad farhan suryadi
Muhammad farhan suryadi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

berkuda, memanah, basket.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Berpikir Rasional: Rahasia Keuntungan Besar di Bisnis Ayam Geprek

13 September 2024   16:59 Diperbarui: 13 September 2024   17:49 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena ayam geprek dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan popularitas yang luar biasa dikalangan masyarakat Indonesia, dengan harga yang terjangkau, cita rasa pedas yang mengugah selera, dan variasi menu yang terus berkembang, ayam geprek menjadi salah satu pilihan kuliner favorit, terutama dikalangan anak muda dan pekerja. di berbagai sudut kota, mulai dari warung kecil hingga restoran besar, bisnis ayam geprek terus bermunculan.

Namun, dibalik popularitasnya yang melambung, ada banyak bisnis ayam geprek yang gagal bertahan lama dan terpaksa gulung tikar. salah satu penyebab utamanya adalah strategi bisnis yang tidak rasional dan tidak terencana. berikut adalah beberapa contoh masalah umum yang muncul akibat kurangnya pendekatan rasional dalam pendekatan bisnis ayam geprek:

Tidak melakukan riset pasar.

Banyak pengusaha terjun ke bisnis ayam geprek hanya mengikuti trend tanpa melakukan riset pasar yang matang. mereka tidak menganalisis apakah daerah tersebut sudah terlalu banyak kompetitor atau apakah target konsumennya benar benar tertarik dengan konsep yang ditawarkan.

akibatnya, mereka kesulitan menarik pelanggan karena persaingan yang terlalu ketat atau produk yang tidak sesuai dengan preferensi konsumen lokal.

Penentuan harga yang tidak tepat.

Kesalahan lain yang yang sering terjadi adalah penentuan harga yang tidak rasional. ada pengusaha yang memasang harga terlalu tinggi tanpa mempertimbangkan daya beli target pasar, atau sebaliknya, memasang harga terlalu murah sehingga margin keuntungan sangat tipis. padahal, harga perlu ditentukan berdasarkan analisis biaya produksi, kompetisi, dan nilai yang dirasakan oleh konsumen.

Pengelolaan operasional yang tidak efisien.

Beberapa bisnis ayam geprek dalam mengelola operasionalnya. misalnya, pemborosan bahan baku,proses produksi yang lambat, atau pengelolaan stok yang buruk. semua ini bisa meningkatkan biaya operasional dan mengurangi keuntungan. pengelolaan yang tidak efisien sering kali disebabkan oleh kurangnya perencanaan dan sistem yang jelas.

Tidak memanfaatkan promosi secara efektif.

Strategi promosi juga menjadi masalah krusial. banyak pengusaha ayam geprek hanya mengandalkan promosi dari mulut ke mulut atau sekedar hanya membuat akun media sosial tanpa strategi marketing yang jelas. mereka gagal memanfaatkan platform online seperti media sosial atau pesan antar secara maksimal, yang sebenarnya bisa menjadi alat efektif untuk menjangkau konsumen baru dan meningkatkan penjualan.

Terlalu fokus pada trend, kurang inovasi.

Meskipun ayam geprek populer, bisnis yang hanya mengandalkan trend tanpa inovasi sering kali mengalami kejenuhan. pengusaha yang tidak berpikir rasional sering mengabaikan pentingnya pemasaran produk, seperti menciptakan variasi menu atau memberikan nilai tambah unik untuk pelanggan. akibatnya, pelanggan beralih ke kompetitor yang lebih inovatif dan menawarkan sesuatu yang baru.

Kurangnya evaluasi dan penyesuaian.

Banyak bisnis ayam geprek yang tidak melakukan evaluasi secara berkala terhadap performa mereka. mereka tidak memantau penjualan, tidak mendengarkan saran dari pelanggan, dan tidak cepat beradaptasi terhadap perubahan kondisi pasar. ini sering menyebabkan bisnis tersebut tidak mampu bersaing dalam jangka waktu yang panjang.

Kesimpulan.

Fenomena banyaknya bisnis ayam geprek yang gulung tikar meskipun permintaannya tinggi adalah akibat dari strategi yang tidak rasional dan perencanaan yang lemah. untuk bertahan dan berkembang dalam industri yang kompetitif ini,pengusaha perlu menerapkan pendekatan yang rasional dalam setiap aspek bisnis mulai dari riset pasar, penentuan harga, hingga manajemen operasional dan strategi pemasaran. dengan cara ini, bisnis ayam geprek dapat berkelanjutan dan tetap menguntungkan di tengah persaingan yang ketat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun