Mohon tunggu...
Muh Damri
Muh Damri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Founder Gerakan Edukasi dan Literasi Nusantara (GELAR)

GELAR, Bersama Mengukir Masa Depan Nusantara Pelajar Nusantara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Moderasi Beragama : Menjaga Harmoni di Tengah Keberagaman

9 Desember 2024   20:26 Diperbarui: 25 Desember 2024   23:04 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://jatengpos.co.id/polda-jateng-helat-doa-lintas-agama-hut-ke-77-bhayangkara/sigit/

Dalam melihat dan menyelesaikan satu persoalan, Islam moderat mencoba melakukan pendekatan kompromi dan berada di tengah-tengah, dalam menyikapi sebuah perbedaan, baik perbedaan agama ataupun mazhab, Islam moderat mengedepankan sikap toleransi, saling menghargai, dengan tetap meyakini kebenaran keyakinan masing-masing agama dan mazhab, sehingga semua dapat menerima keputusan dengan kepala dingin, tanpa harus terlibat dalam aksi yang anarkis.

Moderasi harus dipahami ditumbuh- kembangkan sebagai komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan yang paripurna, di mana setiap warga masyarakat, apapun suku, etnis, budaya, agama, dan pilihan politiknya mau saling mendengarkan satu sama lain
serta saling belajar melatih kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan di antara mereka. Untuk mewujudkan moderasi tentu
harus dihindari sikap inklusif. Menurut Shihab bahwa konsep Islam inklusif adalah tidak hanya sebatas pengakuan akan kemajemukan masyarakat, tapi juga harus diaktualisasikan dalam bentuk keterlibatan aktif terhadap kenyataan tersebut. Sikap inklusiv-isme yang dipahami dalam pemikiran Islam adalah memberikan ruang bagi keragaman pemikiran, pemahaman dan perpsepsi keislaman.

Penerapan moderasi beragama di Indonesia dapat dilakukan melalui berbagai cara. Pendidikan menjadi salah satu pilar utama dalam menanamkan nilai-nilai moderasi sejak dini. Kurikulum yang memuat materi tentang toleransi, pluralisme, dan penghormatan terhadap perbedaan dapat membantu generasi muda memahami pentingnya hidup berdampingan di tengah keberagaman. Selain itu, tokoh agama juga memegang peran strategis sebagai panutan yang dapat menyebarkan pesan-pesan damai dan toleransi.    

Secara keseluruhan, moderasi beragama bukan hanya menjadi solusi untuk menjaga keharmonisan dalam masyarakat yang plural, tetapi juga menjadi fondasi untuk membangun bangsa yang kuat dan bersatu. Dengan mengedepankan sikap moderat, masyarakat Indonesia dapat terus hidup berdampingan dalam damai, saling mendukung, dan menghormati satu sama lain, meskipun berbeda agama dan keyakinan. Moderasi beragama adalah kunci untuk mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai negara yang rukun, adil, dan makmur di tengah keberagamannya.

Referensi :

Pengembangan Kompetensi Penyuluh Agama pada Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI dalam Memelihara Kerukunan Umat Beragama. Tangerang: Young Progressive Muslim

Darlis. (2017). Mengusung Moderasi Islam di Tengah Masyarakat Multikultural. Rausyan Fikr, Vol.13 No. 2 Desember, 225-255

Shihab, A. (1999). Islam Inklusif. Bandung: Mizan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun