5. "Yakin masukin anak di pondok? denger-denger alumni pondok susah ya lanjut studinya di kampus negeri?"
Jika niat sudah terurai, insyaAllah ikhtiar dan tawakal akan mengikutinya. Penting untuk difokuskan bahwa memilah dan memilih pondok pesantren dengan rating tinggi sesuai keinginan dan kemampuan anak. Sebetulnya relatif juga untuk pemilihan rating.Â
Pondok pesantren modern tidak kalah menariknya dengan salaf. Daya tarik setiap lembaga pendidikan terletak pada keunggulan yang dimiliki. Rata-rata di pondok sudah memberlakukan les privat ataupun kolektif penambahan materi pelajaran untuk persiapkan santrinya menuju bangku sekolah ataupun kampus.
Kelas jenjang akhir pada satuan pendidikan mengambil langkah dengan diadakannya konsultasi siswa ke guru BK perihal studi lanjutnya.
Siapa bilang santri tidak bisa masuk perguruan atau sekolah negeri. Banyak pesantren menerapkan program tahfidz, bahasa, maupun kitab. Berbagai program inilah yang dapat menjadi salah satu out put santri berprestasi.Â
6. "Biaya mondok, aman di kantong?"
Sebetulnya aman tidaknya urusan kantong bergantung dari cara mengatur pendanaan keluarga. Balance apa tidak antara pendapatan dan pengeluaran. Ingat, anak adalah investasi berharga tiada tandingnya.Â
Jauhkan sifat pelit untuk biayai pendidikan anak. Sekali lagi, sasaran tepat terkait referensi pondok pesantren tentang biaya selama anak di pondok perlu dipertimbangkan secara maksimal. Sesuaikan dengan kemampuan orang tua.Â
Bentuk solusi seandainya orang tua tidak miliki dana cukup, namun anaknya berminat mondok, manfaatkan beasiswa. Negosiasilah dengan pihak sekolah.Â