Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Insecure dan Sulit Percaya Diri: Mengapa Sering Terjadi?

27 Februari 2024   15:02 Diperbarui: 2 Maret 2024   07:02 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rasa syukur Niaz tidak hanya terkait faktor religius. Dari bimbingan guru agama, Niaz dianjurkan untuk tak luput dari ibadah sunahnya, selain ibadah wajib juga terus digaungkan. Mulai dari puasa Senin Kamis, panjatkan sholawat, dan mengerjakan salat sunah.

Selain itu, Niaz perlahan sigap jika ada celaan, dibalas dengan senyuman. Rasa percaya diri semakin menunjukkan kemajuan positif. Suatu ketika responsnya hanya menarik napas panjang, saat ada temannya mencoba mengatakan tentang kelebihan berat badannya.

3. Menerima kritik dan masukan dengan kepala dingin. Hasil terapi psikolog, Niaz menemukan jati diri bahwa janganlah menjadi mahluk yang antikritik. Menerima segala hal kritikan dan menjauhkan diri dari naik pitam. Sudah dapat dipastikan, sebelumnya Niaz gemar melukai tangannya. Berproses, pergelangan tangannya yang selalu disayat (barcode: sebutan para remaja) mulai memudar karena sudah tidak digores lagi. 

Selain Niaz yang diberikan terapi, kedua orang tuanya pun ikut andil. mereka dipertemukan secara terjadwal. Hal ini bertujuan untuk menemukan satu titik tujuan guna menghilangkan prasangka buruk antara orang tua dan anak, utama pada sosok ayah.

Sosok ayah yang sangat dirindukan baik fisik maupun kasih sayang kepada Niaz menjadi obat pelipur dan penyemangat Niaz guna pulihkan insecure.

4. Tantang pikiran negatif. Pikiran kotor dan prasangka buruk terhadap diri dan orang lain sudah melekat pada diri Niaz. Trik sederhana supaya keluar dari area negatif, catat di buku atau komunikasikan dengan teman maupun orangtua.

Bisa juga berbagi cerita ke guru atau orang yang dapat dipercaya. Tujuan menulis dan bercerita yaitu melepaskan kegundahan isi hati, setidaknya beban pikiran sudah terlampiaskan. Supaya berhasil dengan pikiran positif, maka umpan balik dari orang yang mendengarkan saring dan praktikkan.

Lalu bagaimana dengan menulis? Bukankah menulis kegiatan satu arah. Cermati tulisan kita, jelajahi dunia maya, baca artikel tentang insecure maupun kesehatan mental. Evaluasi diri kita lalu lanjutkan dengan mendata apa saja yang kiranya dapat dilakukan untuk menghasilkan pikiran positif. 

5. Fokus pada kebutuhan diri sendiri. Jangan sampai insecure mengubah duniamu menjadi muram. Niaz mendapatkan trik dari guru Bk-nya untuk merawat diri sendiri secara rutin.

Misalnya dengan olahraga ringan, seperti jalan kaki kelilling pesantren. Mandi minimal dua kali sehari. Menjaga kesehatan rambut dan kuku. Mulai menata diri dengan perkataan baik. Istirahat cukup. Penuhi asupan makan dan minum yang bergizi. Makan tidak harus mahal yang penting sehat.

Kisah Niaz berbalut sedikit teori perihal insecure dan tidak percaya diri dengan mengepakkkan jenis dan solusinya, mudah-mudahan dapat memberikan gambaran kepada orang tua maupun guru tentang menangani anak remaja ketika kesehatan mentalnya terganggu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun