Risih gak sih punya teman di tempat kerja yang bad attitude?
Dua puluh tahun berkiprah di dunia pendidikan membuat mobilitas kerja saya berlapis. Setidaknya sudah lima atap saya singgahi guna tunaikan tugas mengajar. Lazim terjadi pada kelima tempat kerja tersebut saya berjumpa relasi beragam karakter. Jika diberikan kesempatan melalang buana ke penjuru nusantara ini, pasti saya akan menjumpai tipikal orang yang sama.
Mengurai dan menilai jenis karakter orang, sedikit banyak menyeret suasana julid. Namun kali ini saya tertarik terhadap persoalan manusia di setiap tempat kerja. Apakah dikarenakan manusia merupakan sosok tak luput dari kesalahan? Sebatas apa benteng pertahanan budaya positifnya? Serta sesulit dan serisi apa sih ketika punyai teman yang suka bad attitude?Â
Mari kita kenali terlebih dahulu apa yang dimaksud bad attitude.Â
Bad attitude adalah perilaku buruk yang tidak sesuai dengan norma dan nilai kehidupan. Bila dideskripsikan tidak baik, karakter semacam ini bisa mengancam ketenangan situasi tempat kerja. Lantas bagaimanakah kita bersikap terhadap teman berkarakteristik bad attitude? Jauhi atau sadarkan?
Sebelum mengulas respon sikap teman yang tidak mengenakkan, alangkah baiknya kita telisik tujuh perilaku atau bad attitude yang sering dihadapi di tempat kerja.Â
Pertama, bad attitude senang bocorkan aib teman dan parahnya lagi aib tersebut dijadikan bahan gosip ketika ngobrol.Â
Saking asyiknya ngobrol, secara tidak langsung membuat luncuran bola semakin besar terhadap sisi negatif seseorang.Â
Aib orang lain diagungkan dan tentunya direspon lawan bicara dengan penambahan-penambahan bertubi, kalau tidak kasak kusuk ya berakhir tertawa riang. Kalau dibiarkan tipe ini melekat kuat, dimanapun dan situasi apapun dia berada selalu akan ngegosipin orang lain. Tak salah andai ada julukan "tukang gosip".Â
Refleksi kita mengenai hal ini simple saja. Jangan dibuat baper oleh sikapnya. Selektif memilih teman, apalagi sampai curhat masalah pribadi. Jalin pertemanan di tempat kerja sewajarnya. Buat kesibukan setelah tugas pokok berakhir. Hal tersebut akan terhindar dari suara-suara miring tentang orang lain bahkan diri kita.
Bagi Anda menghindar tidak ada ruginya, sebab namanya gosip berbalut kuliti aib seseorang akan timbul fitnah dan kepo. Jatuhnya ngurusi hidup orang lain dan tidak bisa fokus pada pencapaian diri.