Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Nilai Masih Menjadi Barometer Pertanyaan Wali Murid Saat Ambil Rapor, Kelirukah?

12 Desember 2023   22:11 Diperbarui: 13 Desember 2023   14:21 1135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika di bidang non-pendidikan buah tangan ini sering disebut gratifikasi atau suapan. Serupa namun tak sama, ketika rapor dibagikan tak jarang orangtua membawa bingkisan, "Buat Bapak/Ibu guru, mohon diterima". Kiranya kalimat-kalimat penggugah semangat tersebut terselip diantara kenyataan. 

Bagi guru, apakah pemberian itu diterima atau diabaikan? Bergantung dari individu guru maupun kebijakan sekolah. Asalkan buah tangan yang disampaikan bukan sebagai 'uang tutup mulut' terhadap suatu kasus siswa. Masih diperbolehkan. Tetapi sebagian guru mengambil langkah dengan sopan dan tidak bermaksud menghina atau menolak rejeki membuat informasi tertulis di grup WA paguyuban bahwa wali murid tidak diperkenankan membawa buah tangan dalam bentuk apapun untuk guru. Dapat dialihkan ke pembangunan atau kelengkapan sarana dan prasarana sekolah.

5. Menyimpulkan sendiri kondisi anak

 Di penghujung pertemuan antara wali murid dan guru, sebelum berpamitan, biasanya orangtua dengan sendirinya akan klaim anaknya sebagai anak yang sudah mandiri, harus tingkatkan belajarnya, bersyukur anaknya sudah berubah, menyesali perbuatannya sebagai orangtua yang tidak dapat berikan kasih sayang penuh, meminta tolong guru untuk selalu berikan laporan aktual ketika anak mengalami depresi.

Auto penyimpulan yang dilakukan orangtua terdiri dari tiga tahapan: hasil temuan data dari guru dan disandingkan temuannya sendiri, membangun argumentasi, lalu memutusakan dengan berikan saran dan simpulan. Keberadaan guru pada posisi ini ganda. Satu sisi dapat mengantarkan wali murid menyadari atas kesimpulan yang telah dibuat. Sisi lainnya guru akan cermati dan teliti dalam pengambilan keputusan serta pembelokan kesimpulan orangtua seandainya terjadi kesalahpahaman.

Komunikasi wali murid dan guru saat pengambilan rapor terjadi begitu harmonis. Jangan sia-siakan waktu berjumpa guru/wali kelas saat konsultasi belajar, ungkapkan, diskusikan, dan cari solusi bersama. Andai waktu terkesan cepat, buat janji ke guru tuk bahas kasus anak secara bersama. Tidak semua aktivitas belajar mengajar ditakar dan disimbolkan dengan nilai rapor. 

Ulasan ini, secuil pengalaman mengajar selama 19 tahun. Sepintas cerita dari banyaknya kejadian kala penerimaan rapor.

_Gresik, 12 Desember 2023 _

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun