Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menimbang Untung Rugi Setahun Ngeblog di Kompasiana

10 Desember 2023   20:20 Diperbarui: 10 Januari 2024   17:13 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi seorang kreator blog (Dokpri)

Keuntungan

a. Seru ngeblok bareng-bareng dalam satu platform

Kenapa kok seru?  Ya, karena gak bakalan boring ketemu sesama Kompasianer dari berbagai lapisan. Hingga jika mau dipahami, tiap kreator miliki hoki masing-masing. Dibalik hoki ada style selingkung penjiwaan penulis. Pernah saya beradu keberuntungan tuk dapatkan lebel artikel utama perihal review film. Namun, nyatanya hasil tidak seberuntung itu, hanya sampai pilihan saja. Apakah pilihan atau utama menjadi target tersendiri? Awalnya saya tidak fokus ke sana. Tapi melihat kreator lain dapat suguhkan tulisan apik, maka terguguh hati tuk lirik minimal tentang struktur penulisan si empunya. Terjalinlah saling sapa dan diskusi bareng lewat chat. Eh, bagi yang belum tahu, Kompasiana layangkan fitur ini lho. Seru bukan? Selain tersedia kolom komentar yang dapat disaksikan semua orang di dunia maya, kolom penilaian pun hadir. Bukan berupa angka, melainkan support yang diringkas seperti vote: menarik, unik, bermanfaat, inspiratif, menghibur, dan aktual.

Mengikuti komunitas seprofesi nyatanya berdampak positif bagi saya. Selain saling mengenal, kita sepakat untuk menjadi manusia antikritik. Mngkritik tapi bukan berarti merendahkan. Kami berada dalam grup WhatsApp dengan dukungan penuh antar kompasioner. Saling berbagi tautan tulisan pasca tayang di akun masing-masing, kemudian ramai-ramai saling beri apresiasi. Hanya sekadar lontarkan kalimat "Selamat AU (Artikel Utama)", singkat namun  nancap di hati, berbunga rasanya bagi penerima kalimat. 

b. Terbiasa terbitkan karya orisinalitas

Ngeblog tidak asal-asalan, Kompasiana menjunjung tinggi bebas plagiasi. Karya asli dari  kreator menempatkan Kompasiana sebagai blog berkualitas. Pengalaman saya saat unggah tulisan ternyata ditunda dan berakhir masuk tong sampah. Kenapa demikian? Sebab tulisan tersebut melebihi batas maksimal pengambilan rujukan. Meskipun autoplagiasi terhadap karya saya sebelumnya. Sejak saat itu muncullah kehati-hatian saya jika mau menulis. Jangan sampai diberi 'surat cinta' dari admin. 

Pengalaman berbeda lainnya, sesuai ketentuan Kompasiana bahwa andai kreator mengambil gambar di internet, silahkan menyertakan sumber. Terulang hingga tiga kalinya. Saya lupa berikan sumber. Alhasil notifikasi berderet di kolom chat dari admin. 

Teguran kasih sayang admin kepada saya secara tersurat sebagai pembimbing alami untuk menyadari diri bahwa seorang  Kompasioner tangguh dan bertanggung guna terbitkan karya hasil keringat sendiri. Kompasiana berbaik hati, semua karya bisa terbit setelah penuhi syarat  tertentu.

c. Sabar peroleh predikat

Uji kesabaran berlaku juga bagi Kompasioner. Sabar menghadapi kenyataan terhadap mutu tulisan. Ulasan menarik dan berbobot mayoritas masuk kolom headline.  Seandainya tulisan kita belum masuk kategori tersebut, mari bersama-sama melek literasi terkait penulisan artikel yang digandrungi Kompasiana.  Setahun saya amati bahwa Kompasiana sedikit enggan dengan tulisan berbau berita serta penyampaian lugas dengan pola 5W+1H ala berita-berita pada umumnya.  Platform ini lebih berlapang dada terkait sistem pembuka-isi (dikaitkan dengan pengalaman pribadi, isu terkini, teori tertentu, sumber terpercaya, data faktual)-simpulan atau ulasan sebagai penutup. Sehingga sabar ketika menuangkan ide sambil terapkan pada ciri khas penulisan yang disukai Kompasiana.

Kompasiana terus berbenah, kebijakan dapat berubah-ubah sesuai perkembangan kondisi, sabar menerima segala perubahan.   Jika dulu ada simbol centang biru layaknya media sosial instagram, kini bagi akun baru sudah tidak diberlakukan lagi. Melambangkan Kompasiana netral dari predikat. Tanamkan kepada diri sendiri, jangan puas dengan kondisi sekarang, teruslah merunduk sembari menimba ilmu pada wadah menulis ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun