Aku mencoba menengok teman sebangku dan sekelilingku. Rata-rata mereka memilih mama atau papa atau seorang guru sebagai pahlawan.Â
Beda bagiku. Mantap kembali ku tuliskan pada kertas itu.
Menurutku, sosok yang penuh kasih itu, selain orang tua dan guru. Ada sosok sejati yang begitu berarti dalam hidupku.
Itulah pahlawanku, seorang tua gesit berbadan kurus. Rambut beruban telah penuhi kepala. Sosok yang selalu ku nantikan pagi dan pulang sekolah. Dialah Pak Majid, driver atau sopir antar jemput sekolahku.Â
Terima kasih pahlawanku, pahlawan sejatiku, pahlawan tanpa gelar, jasamu akan selalu ku kenang.
****
Cerpen ini diambil dari kisah nyata. Hasil karya anak saya tahun 2017. Dimuat pada buletin sekolah "MUGEB". Sebagai persembahan memperingati hari pahlawan 2023. Sedikit diksi sudah melalui reviu saya.Â
"Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H