a. Cahyaning (Bait 2 dan 5)
Kata dasar dari cahyaning yakni cahya yang berarti sinar. -ing bermakna -nya merupakan perubahan struktur karena mengalami gramatikalisasi yaitu penambahan imbuhan. Sehingga dari cahaya+ (-ing) = cahyaning membentuk makna baru menjadi cahayanya.Â
b. Suko-Suko dan Tuwo-Tuwo (Bait 1, 3, 4 , dan 6)
Kata suko-suko bermakna seneng atau gembira. Suko-suko mengalami pengulangan atau sering disebut reduplikasi utuh tanpa adanya awalan atau imbuhan. Sama halnya dengan suko-suko, kata tuwo-tuwo yang berarti tua mengalami pengulangan utuh.Â
3. Makna kata referensial, makna kata yang memikili acuan di dunia nyata.
a. Bulan (Bait 2 dan 5)
Kata bulan memiliki makna referensial karena terdapat di dunia nyata. Bulan dalam bahasa Jawa dan Indonesia memiliki makna yang telah disepakati bersama yaitu salah satu penerang dunia selain matahari.
b. Banyu (Bait 2 dan 5)
Kata banyu bermakna referensial dikarenakan banyu nyata keberadaannya di dunia. Banyu atau air merupakan zat cair yang digunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan minum, pengelolaan rumah tangga, dan keperluan pribadi lainnya.
c. Papan kreasi (Bait 3 dan 6)
Kata papan kreasi bermakna tempat rekreasi atau panggon piknik, tempat yang biasanya dikunjungi wisatawan ini memiliki referensi di dunia nyata.Â