d. Memberikan empati
Teknik empati lebih memfokuskan diri pada suatu peristiwa. Empati dapat diberikan baik kepada audiens maupun orator.
e. Penataan patung es
Teknik berkomunikasi ini memberikan audiensi 'servis' yang enak didengar, nyaman dilihat, dan persuasi menarik.
f. Koersi
Melibatkan unsur paksaan sehingga dapat memicu kekhawatiran tertentu jika tidak melakukan sesuai dengan tujuan kampanye.
Tujuh cara di atas membuat saya bertanya kepada wali kelas Si Sulung terkait proses pemilu OSIS MASS Tebuireng. Teknik partisipasi digunakan selama peristiwa ini. Melibatkan semua warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, dan seluruh siswa. Metode Si Sulung selain teknik partisipan, dalam visi dan misinya mengaitkan profil pelajar pancasila sebagai salah satu tujuan pembelajaran pada kurikulum merdeka, sehingga teknik memberikan empati juga menjadi jurus dia kampanye.
Jauh dari kecurangan. Pastinya kampanye di TBI terbebas dari teknik ganjaran maupun koersi. Pemilihan dilaksanakan secara langsung dan terbuka. Menggunakan bilik serta kertas suara yang dicoblos, perhitungan suara juga disaksikan oleh semua warga sekolah. Sangat nampak implementasi materi P5 suara demokrasi dipraktikkan secara riil dan terperinci.
Melalui obrolan telepon di hari berikutnya, Si Sulung sudah bersiap untuk kampanye. Tepat pukul 13.00 WIB, selama satu jam penuh kampanye putri saya digelar. Si Sulung urutan kandidat nomor satu, dari kelas XI G. Dua kandidat lainnya perwakilan kelas XI A dan B.