Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemilihan Ketua OSIS MASS Tebuireng: Jeritan dalam Jeratan Si Sulung

14 Oktober 2023   21:14 Diperbarui: 15 Oktober 2023   22:11 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Suara Demokrasi OSIS MASS Tebuireng (Dokpri)

Suara rengekan Si Sulung dari seberang telepon seluler jadul menghilangkan rasa kantuk saya. "Ibu minta tolong direviu visi misiku". Sudah tahun ke-5 Si Sulung berkomunikasi via elektrik. Sambangan pondok hanya terjadwal satu bulan sekali. Itupun terkadang butuh berbulan-bulan untuk memampatkan rutinitas orang tua guna ke pesantren bersua putra putrinya. Kebanyakan orang 'dalam' menyebut TBI , masyhurnya yaitu Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Bahkan tak sedikit khalayak menjuluki 'Pondoke Gus Dur'. Memang benar adanya, Gus Dur (Abdulrahman Wahid, Presiden RI ke-4) dimakamkan di pesantren ini.

Saya balik bertanya kepada Si Sulung, "Visi misi untuk apa. Kegiatan P5 suara demokrasikah?". Dia mengiyakan namun sambil bergurau. "Ya, Bu. Namun kali ini program sekolah pemilihan ketua OSIS Madrasah Aliyah Salafiyah Safi'iyah (MASS) Tebuireng 2023/2024". Saya bergumam dan mulai berdiskusi dalam saluran komunikasi jarak jauh. Telepon berhenti dengan menghasilkan rumusan visi misi.

Penerapan pesta demokrasi di lingkungan sekolah salah satunya terwujud dalam pemilihan ketua OSIS. Para kandidat jauh-jauh hari menyiapkan strategi visi dan misi yang akan diusung dalam orasi atau kampanye.

Melansir dari laman Media Indonesia, setidaknya terdapat 7 teknik berkampanye.

a. Teknik partisipasi

Kampanye dengan melibatkan partisipan berjumlah cukup besar. Efektif jika dipakai dalam forum tatap muka. Namun, era digitalisasi acap kali moda daring menjadi andalan.

b. Teknik asosiasi

Teknik ini mengasosiasikan suatu isu yang sedang tranding atau aktual di masyarakat

c. Teknik ganjaran

Jika ditelisik dari kata ganjaran, maka teknik ini memerlukan berbagai give sebagai imbalan atau reward. Bahkan ada kampaye yang membuat punishment, ancaman serta denda.

d. Memberikan empati

Teknik empati lebih memfokuskan diri pada suatu peristiwa. Empati dapat diberikan baik kepada audiens maupun orator.

e. Penataan patung es

Teknik berkomunikasi ini memberikan audiensi 'servis' yang enak didengar, nyaman dilihat, dan persuasi menarik.

f. Koersi

Melibatkan unsur paksaan sehingga dapat memicu kekhawatiran tertentu jika tidak melakukan sesuai dengan tujuan kampanye.

Suasana Pemilihan Ketua OSIS (Dokpri)
Suasana Pemilihan Ketua OSIS (Dokpri)

Tujuh cara di atas membuat saya bertanya kepada wali kelas Si Sulung terkait proses pemilu OSIS MASS Tebuireng. Teknik partisipasi digunakan selama peristiwa ini. Melibatkan semua warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, dan seluruh siswa. Metode Si Sulung selain teknik partisipan, dalam visi dan misinya mengaitkan profil pelajar pancasila sebagai salah satu tujuan pembelajaran pada kurikulum merdeka, sehingga teknik memberikan empati juga menjadi jurus dia kampanye.

Jauh dari kecurangan. Pastinya kampanye di TBI terbebas dari teknik ganjaran maupun koersi. Pemilihan dilaksanakan secara langsung dan terbuka. Menggunakan bilik serta kertas suara yang dicoblos, perhitungan suara juga disaksikan oleh semua warga sekolah. Sangat nampak implementasi materi P5 suara demokrasi dipraktikkan secara riil dan terperinci.

Situasi pencoblosan melibatkan warga sekolah (Dokpri)
Situasi pencoblosan melibatkan warga sekolah (Dokpri)

Melalui obrolan telepon di hari berikutnya, Si Sulung sudah bersiap untuk kampanye. Tepat pukul 13.00 WIB, selama satu jam penuh kampanye putri saya digelar. Si Sulung urutan kandidat nomor satu, dari kelas XI G. Dua kandidat lainnya perwakilan kelas XI A dan B.

Menyimak cerita Si Sulung, sehari sebelum kampanye, dia didawuhi oleh guru ngajinya. Beliau memberikan ulasan terkait kegiatan tahfidz dan berbagai organisasi yang diikutinya. Kekhawatiran Si Sulung melonjak. Dilematis antara jeritan dan jeratan hati.

Jika saya ilustrasikan mengenai jeritan dan jeratan isi hati Si Sulung kira-kira seperti ini.

Jeritan

Sejak awal masuk di TBI, Si Sulung sudah aktif dalam organisasi baik sekolah maupun di pondok. Hingga terakumulasi lima komunitas yang diikuti. Beragam kedudukannya, mulai dari bendahara, ketua, sekretaris hingga anggota.

Hatinya menginginkan semua aktivitas dapat berjalan dengan seimbang, meskipun kadang terhalang beberapa faktor. Sering dia merasa tidak percaya diri atas capaian yang pernah diraih. Satu hal yang membuat khawatir selama ini "Bagaimana dengan hafalanku kelak, andaikata aku terpilih menjadi ketua OSIS". Bisakah dia membagi waktu di tengah padatnya jadwal sekolah dan pondok. Keraguan semakin menjadi ketika guru ngajinya juga memberikan nasihat bijak untuk memikirkan ulang atas partisipasinya dalam berorganisasi. Kakak kelas yang dulu pernah menjabat ketua OSIS nyatanya mampu  menjaga kualitas tahfidznya lalu memberikan support dan solusi atas jeritan hati Si Sulung. Masih teringat betul ketika Si Sulung menelpon sambil menirukan kalimat kakak kelasnya tadi, "Jika kamu terpilih, maka konsekuensi yang diambil harus merelakan waktu istirahatmu berkurang. Biasanya kita menghafal 3 jam, sudah waktunya kamu nambah menjadi 4-5 jam. Bahkan dulu aku hanya tidur dua jam saja. Karena kita punya amanah menjaga Alquran dan juga bertanggungjawab atas OSIS yang kita pimpin".

Saya menyaring cerita Si Sulung perihal jeritan hatinya. Saya sampaikan "Ibu, tidak akan mendoakanmu menjadi ataupun tidak terpilihnya kamu sebagai ketua OSIS nanti. Ibu doakan kamu mendapat hal yang terbaik menurut Allah, ibu serahkan sepenuhnya kepada Allah. Ingat ketika kamu dijadikan kandidat dulu, ibu pasrah kepada Ilahi dengan cara salat istikhoroh, minta petunjukNya. Sama halnya curhatanmu ini, Jika kamu bimbang atas saran yang masuk dan suara hatimu pun ragu, banyak bersholawat, perbanyak doa Lailaha Ila anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin. Allah yang akan menentukan baik dan tidaknya atas pemilihan ini. Jika terpilih nanti harus bisa mengatur waktu sebaik mungkin, jika tidak terpilih hati harus legowo"!

Jeratan

Jeratan dapat diartikan sebagai helaan atau tarikan. Si Sulung merasa ditarik oleh prosedur pemilihan. Tidak bijak rasanya, melalui jeritan hati Si Sulung tiba-tiba mengundurkan diri dari proses pemilihan. Ibarat nasi sudah menjadi bubur, dia akan terus perupaya sebaik mungkin untuk mengikuti setiap tahapan. Mulai dari rekrutmen anggota OSIS kelas X difilter dan menyisihkan lima anak, kemudian dimantapkan lagi menjadi tiga anak. Setelahnya, tiga anak mengikuti 'stressing' sebagai upaya pemantapan. Problem solving diberikan untuk menguji survive salah satunya melalui dijadikannya ketua panitia maupun divisi diberbagai program kegiatan sekolah. Lalu ditetapkan menjadi kandidat, tahap penyusunan visi misi, dialog interaktif bersama kakak kelas pengurus OSIS. Berlanjut pada kampanye serta sesi tanya jawab dengan melibatkan kepala sekolah, guru, dan siswa, penjoblosan dilaksanakan di halaman sekolah, diakhiri perhitungan suara. Kemudian membentuk formatur kolaborasi dari pengurus OSIS tahun pelajaran 2022/2023 dan 2023/2023.

Si Sulung melewatinya dengan dua suara demokrasi berasal dari satu hati. Bercabang menjadi dua jeritan dalam jeratan. Berakhir dengan tidak terpilihnya dia menjadi ketua OSIS. Sujud syukur Si Sulung lakukan, sambil bergegas memberikan kabar ke saya, "Terima kasih Ibu, aku happy dan ikhlas, dan inilah jawaban atas keraguanku, doa ibu dan guru ngajiku, aku siap menjadi sekretaris dan fokus juga dalam tahfidzku."

Di akhir tulisan, saya bisikkan jeritan berbalut doa untuk Si Sulungku, "Ihtiar diimbangi doa, tawakal dan berserah dirilah pada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui  apa-apa yang terbaik untuk hambaNya."

Tak lupa untaian doa dan terima kasih atas keberkahan dari segenap keluarga besar MASS Tebuireng. Telah memberikan 'kehidupan' baru nan berwarna bagi para santrinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun