Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

7 Pertanyaan dan Jawaban Mulai dari Diri Modul 3.2

2 Mei 2023   11:29 Diperbarui: 2 Mei 2023   11:45 25380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                         Sumber: LMS CGP

Assalamualaikum, Wr. Wb.

Salam bahagia sobat Kompasiana dan Bapak/Ibu guru hebat!

Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 7 sudah memasuki modul 3.2. "Pemimpin dam Pengelolaan Sumber Daya" per 2 Mei 2023. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional inilah modul 3.2. pada LMS (Learning System Managemant) sudah dibuka secara sinkronus maupun asinkronus. Alur M-E-R-D-E-K-A pada Pelatihan Guru Penggerak dimulai dengan tahapan M yakni Mulai dari Diri dengan tujuan pembelajaran khusus mengingat kembali faktor-faktor yang memengaruhi ekosistem sekolah dan peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. 

Moda yang digunakan yaitu mandiri dengan durasi waktu 1 JP (45 menit). Pada asinkron ini CGP disuguhkan dengan 7 pertanyaan untuk mengingat kembali materi tentang ekosistem sekolah. Adaapun 7 pertanyaan dan jawabannya sebagai berikut.

1. Mengingat-ingat ekosistem, bayangkan sekolah atau salah satu sekolah tempat Bapak dan Ibu bertugas.

Apa bagian-bagian yang ada dari sekolah tersebut sebagai sebuah ekosistem?

Ekosistem merupakan proses yang dilakukan mahluk hidup dan alam sekitarnya sebagai buah dari interaksi timbal balik keduanya. Terdapat dua interaksi dalam ekosistem sekolah yaitu lingkungan biotik dan abiotik. Biotik terdiri dari segala sesuatu yang hidup seperti sumber daya manusia, kepala sekolah, guru, murid, tenaga kependidikan, dst. Sedangkan abiotik berkaitan dengan nonhidup, misalnya visi misi sekolah, kurikulum, faktor keuangan, saran prasarana, humas, kepegawaian, lokasi strategis sekolah, dll. Kedua lingkungan tersebut saling bersinergi satu dengan lainnya guna menciptakan lingkungan belajar berbudaya positif.

2. Apa saja yang bisa Anda sebut sebagai sumber daya yang dimiliki atau dapat dimanfaatkan oleh sekolah?

Perhatikan untuk tidak terpaku pada hal-hal yang kelihatan.

Sumber yang dimiliki atau dapat dimanfaatkan oleh sekolah melalui dua hal yakni: a) pendekatan berbasis kekurangan atau masalah (deficit based thingking) dan 2) pendekatan berbasis aset atau kekuatan (aset based thingking). Berikut rincian penjelasan dari masing-masing pendekatan.

Pendekatan berbasis aset (asset-based thinking) merupakan teori yang dikembangkan oleh seorang penulis Dr. Kathryn Cramer. Pendekatan aset ini menitikberatkan kepada trik praktis menemukenali hal-hal positif dalam kehidupan. Kita dipusatkan pada apa dan siapa yang 'bergerak' dan atau 'bekerja' dalam siklus ekosistem sekolah. Hal tersebut menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Aspek kekuatan inilah yang menjadi sumber perputaran roda dalam mengayuh proses pembeljaran untuk mewujudkan belajar yang berpihak pada murid.

Sedangkan pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based thinking) merupakan teori pendekatan yang fokus pada apa yang kurang, apa yang mengganggu dan apa yang tidak bekerja. Siklus negatif inilah tidak boleh dipandang sebelah mata, justru aspek-aspek yang kurang harusnya menjadi 'cambuk' bagi ekosistem sekolah untuk terus berbenah menciptakan pendidikan sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara.

3. Refleksikan sosok pemimpin atau kepala sekolah yang memimpin sekolah tersebut.
Apa hal-hal yang paling diingat dari sosok pemimpin tersebut, terkait dengan perannya di ekosistem sekolah serta pelibatan/pemanfaatan sumber daya yang ada?

Sosok pemimpin dalam ekosistem sekolah merupakan pribadi yang bijaksana dan istiqomah dalam mengemban tugas secara struktural. Pembiasaan penggunaan alur BAGJA dan TIRTA dalam menyelesaikan permasalahan sudah menjadi budaya positif dalam ekosistem sekolah. Pemanfaatan sumber daya yang ada sudah diaplikasikan secara maksimal guna menunjang keberlangsungan interaksi antarlingkungan abiotik dan biaotik. Kepala sekolah yang mampu menyesuaikan diri dari berbagai elemen baik di dalam ataupun luar sekolah. Mampu menyerahkan atau estafet secara keilmuan dan pembagian tugas kepada wakil kepala sekolah dan unsur terkait lainnya.

4. Jadi, seperti apa peran pemimpin yang ideal itu, khususnya dalam hal memanfaatkan semua bagian dari ekosistem dan mengelola sumberdaya yang ada di dalam dan sekitar sekolah?

Peran pemimpin yang ideal adalah pemimpin visioner artinya bahwa seorang kepala sekolah yang harus memiliki visi dan tujuan yang gamblang dan jelas serta secara periodeik mampu mewujudkannya. Pemimpin seperti ini sudah layaknya memanfaatkan sumber daya baik aset positif ataupun aset kekurangan untuk saling mengisi sehingga hal positif terus bisa mengalir. Sedangkan untuk aset kekurangan bisa 'diselamatkan' dengan ditutupi keunggulan yang ditonjolkan. Pemimpin visioner tidak menghendaki adanya praktik dholim baik dalam proses pembelajaran ataupun etos kerja guru dan tenaga kependidikan. Ibarat kapal yang dikendalikan oleh seorang nahkoda maka pemimpin inilah yang membawa penumpang dan menjadi penanggungjawab nasib penumpang untuk mau dibawa ke tujuan akhir visi atau hanya sebatas ke pertengahan perjalanan visi?

5. Silakan refleksikan, posisi diri Bapak dan Ibu dalam ekosistem sekolah.
Sejauh mana Bapak Ibu sebagai guru atau peran lainnya telah memanfaatkan sumber daya sekolah?

Guru memiliki posisi yang mampu memberikan pengaruh serta melibat-aktifkan dalam menciptakan hubungan harmonis dan selaras dengan kepala sekolah, pengawas, teman sejawat, murid, dan tenaga kependidikan. Kekuatan yang saya miliki berpikir ke depan untuk mampu mengelola dan memaksimalkan aset positif untuk kemajuan belajar. Senantiasa mewujudkan pendidikan yang berpihak kepada murid dengan memanfaatkan segala lingkungan biotik dan abiotik yang terdapat pada ekosistem sekolah. Contohnya di sekolah terdapat gazebo dan halaman yang luas dapat digunakan untuk outing class. Lokasi sekolah sangat strategis di tengah kota, sebelah kanan adalah kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Gresik, sedangkan disebrang jalan terdapat bangunan SMA Negeri 1 Gresik dan Kantor Pengelolaan Pendapatan Daerah Gresik. Ketiga lokasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk sumber belajar mata pelajaran bahasa Indonesia materi teks artikel dengan metode wawancara bagi pekerja yang terdapat pada dua kantor serta satu sekolah tersebut.

6. Apa saja harapan pada diri Bapak dan Ibu sebagai seorang pendidik, pemimpin, dan pada murid setelah mempelajari modul ini?

Diri sendiri

Murid

Sekolah

Harapan bagi:

a) Diri sendiri: mampu mnegelola sumber adya yang terdapat di sekolah, mampu membuat strategi pengelolaan sumber daya, mampu memetakan sumber daya yang terdapat di sekolah, dan mampu menganalisis sejauh mana potensi kekuatan yang dimiliki sekolah serta tidak menganggap jelek kekurangan yang dimiliki.

b) Murid: adanya perubahan yang signifikan dalam pengelolaan sumber daya di sekolah sehingga kemanfaatannya dapat dirasakan secara utuh dan maksimal oleh murid.

c) Sekolah: mampu mengelola sumber daya secara efektif dan maksimal secara istiqomah dengan melakukan review program sekolah serta evaluasi dan membuat rancangan tindak lanjut di masa yang akan datang.

7. Apa saja kegiatan, materi, manfaat, yang Bapak dan Ibu harapkan ada dalam modul ini?

Kegiatan dan materi yang diharapkan selain konten materi juga bukti praktik cara mengelola sumber daya yang berada di sekolah secara efektif, strategi pengelolaan sumber daya, cara membuat pemetaan sumber daya, dan cara menganalisis potensi kekuatan sumber daya yang ada di sekolah. Manfaat yang diharapkan pada modul ini yakni saya mampu mengaplikasikan materi yang akan saya pelajari terkait pengelolaan sumber daya yang dimiliki sekolah. Sumber daya berupa aset kelemahan tidak menjadikan lingkungan biotik sekolah menurun. Keunggulan yang dimiliki sekolah menjadi sumber kekuatan untuk terus berbenah menuju budaya positif bagi seluah warga sekolah dan dapat diimbasan ke sekolah lainnya sebagai best practice.

Demikian tagihan tugas mulai dari diri modul 3.2. semoga bermanfaat.

Salam Guru Penggerak

TERGERAK-BERGERAK-MENGGERAKKAN!

Wassaalamualaikum, Wr. Wb.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun