Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

7 Pertanyaan dan Jawaban Mulai dari Diri Modul 3.2

2 Mei 2023   11:29 Diperbarui: 2 Mei 2023   11:45 25380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendekatan berbasis aset (asset-based thinking) merupakan teori yang dikembangkan oleh seorang penulis Dr. Kathryn Cramer. Pendekatan aset ini menitikberatkan kepada trik praktis menemukenali hal-hal positif dalam kehidupan. Kita dipusatkan pada apa dan siapa yang 'bergerak' dan atau 'bekerja' dalam siklus ekosistem sekolah. Hal tersebut menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif. Aspek kekuatan inilah yang menjadi sumber perputaran roda dalam mengayuh proses pembeljaran untuk mewujudkan belajar yang berpihak pada murid.

Sedangkan pendekatan berbasis kekurangan/masalah (deficit-based thinking) merupakan teori pendekatan yang fokus pada apa yang kurang, apa yang mengganggu dan apa yang tidak bekerja. Siklus negatif inilah tidak boleh dipandang sebelah mata, justru aspek-aspek yang kurang harusnya menjadi 'cambuk' bagi ekosistem sekolah untuk terus berbenah menciptakan pendidikan sesuai filosofi Ki Hajar Dewantara.

3. Refleksikan sosok pemimpin atau kepala sekolah yang memimpin sekolah tersebut.
Apa hal-hal yang paling diingat dari sosok pemimpin tersebut, terkait dengan perannya di ekosistem sekolah serta pelibatan/pemanfaatan sumber daya yang ada?

Sosok pemimpin dalam ekosistem sekolah merupakan pribadi yang bijaksana dan istiqomah dalam mengemban tugas secara struktural. Pembiasaan penggunaan alur BAGJA dan TIRTA dalam menyelesaikan permasalahan sudah menjadi budaya positif dalam ekosistem sekolah. Pemanfaatan sumber daya yang ada sudah diaplikasikan secara maksimal guna menunjang keberlangsungan interaksi antarlingkungan abiotik dan biaotik. Kepala sekolah yang mampu menyesuaikan diri dari berbagai elemen baik di dalam ataupun luar sekolah. Mampu menyerahkan atau estafet secara keilmuan dan pembagian tugas kepada wakil kepala sekolah dan unsur terkait lainnya.

4. Jadi, seperti apa peran pemimpin yang ideal itu, khususnya dalam hal memanfaatkan semua bagian dari ekosistem dan mengelola sumberdaya yang ada di dalam dan sekitar sekolah?

Peran pemimpin yang ideal adalah pemimpin visioner artinya bahwa seorang kepala sekolah yang harus memiliki visi dan tujuan yang gamblang dan jelas serta secara periodeik mampu mewujudkannya. Pemimpin seperti ini sudah layaknya memanfaatkan sumber daya baik aset positif ataupun aset kekurangan untuk saling mengisi sehingga hal positif terus bisa mengalir. Sedangkan untuk aset kekurangan bisa 'diselamatkan' dengan ditutupi keunggulan yang ditonjolkan. Pemimpin visioner tidak menghendaki adanya praktik dholim baik dalam proses pembelajaran ataupun etos kerja guru dan tenaga kependidikan. Ibarat kapal yang dikendalikan oleh seorang nahkoda maka pemimpin inilah yang membawa penumpang dan menjadi penanggungjawab nasib penumpang untuk mau dibawa ke tujuan akhir visi atau hanya sebatas ke pertengahan perjalanan visi?

5. Silakan refleksikan, posisi diri Bapak dan Ibu dalam ekosistem sekolah.
Sejauh mana Bapak Ibu sebagai guru atau peran lainnya telah memanfaatkan sumber daya sekolah?

Guru memiliki posisi yang mampu memberikan pengaruh serta melibat-aktifkan dalam menciptakan hubungan harmonis dan selaras dengan kepala sekolah, pengawas, teman sejawat, murid, dan tenaga kependidikan. Kekuatan yang saya miliki berpikir ke depan untuk mampu mengelola dan memaksimalkan aset positif untuk kemajuan belajar. Senantiasa mewujudkan pendidikan yang berpihak kepada murid dengan memanfaatkan segala lingkungan biotik dan abiotik yang terdapat pada ekosistem sekolah. Contohnya di sekolah terdapat gazebo dan halaman yang luas dapat digunakan untuk outing class. Lokasi sekolah sangat strategis di tengah kota, sebelah kanan adalah kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Gresik, sedangkan disebrang jalan terdapat bangunan SMA Negeri 1 Gresik dan Kantor Pengelolaan Pendapatan Daerah Gresik. Ketiga lokasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk sumber belajar mata pelajaran bahasa Indonesia materi teks artikel dengan metode wawancara bagi pekerja yang terdapat pada dua kantor serta satu sekolah tersebut.

6. Apa saja harapan pada diri Bapak dan Ibu sebagai seorang pendidik, pemimpin, dan pada murid setelah mempelajari modul ini?

Diri sendiri

Murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun