Tantangan dalam melakukan kegiatan coaching salah satunya tentang bagaimana mengajak rekan sejawat untuk menerapkan coaching dengan melekatkan unsur kemitraan. Hal yang sering terjadi  unsur kemitraan tidak diindahkan justru sebaliknya, coach dianggap 'petaka' bagi coachee. Menganggap bahwa yang memutuskan remcana aksi nyata untuk permasalahan coachee pasca observas adalah coach, padahal peran coach hanya sebatas untuk menuntun coachee menemukan solusi.
4. Memunculkan alternatif solusi terhadap tantangan yang diidentifikasi
Solusi yang dapat ditawarkan dengan menyosialisasikan kegiatan coaching untuk supervisi akademik, mempraktikkan secara langsung, dan dimasukkan dalam prosedur penanganan siswa, guru, maupun tenaga kependidikan, dan juga wali murid.
- Membuat keterhubungan
1. Pengalaman masa lalu
Menelusuri pengalaman saya dalam supervisi akademik belum menggunakan konsep coaching. Supervisi yang dilakukan belum memenuhi standar seperti materi pada modul 2.3, kegiatan pra-supervisi-pascasupervisi belum  terlampaui dengan baik. Bahkan di beberapa kasus yang dijumpai, kegiatan supervisi langsung tertuju pada inti/observasi utamanya saja.
2. Penerapan di masa mendatang
Kegiatan coaching dengan alur TIRTA dan menjadi pendengar aktif dengan teknik RASA menjadi target penerapan saya ke depan dalam supervisi akademik. Hadir dengan kesadaran penuh untuk membantu coachee (rekan sejawat, murid, wali murid) serta membangun komunikasi bersifat ramah dan tidak menggurui.
3. Konsep atau praktik baik yang dilakukan dari modul lain yang telah dipelajari
Praktik baik yang dilakukan yaitu dengan menerapkan dan menempatkan nilai-nilai sosial emosional ketika kegiatan coaching. Membimbing siswa dalam menemukan jalan keluar pada problem yang sedang dialami. Ketika menghadapi siswa sebisa mungkin mewujudkan situasi nonformal supaya siswa merasa 'betah' menjalin obrolan coaching dan seolah seperti berbincang dengan temannya.
4. Informasi yang didapat dari orang atau sumber lain di luar bahan ajar PGP
Saya memperoleh informasi dari berbagai media dan teman sejawat. Sumber materi  berasal dari artikel, jurnal penelitian, video youtube, dan teman-teman MGMP atau organisasi profesi lainnya yang mengikuti program PGP sebagai PP, fasilitator, dan instruktur.
Demikian uraian koneksi antarmateri modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik, semoga bermanfaat untuk sobat Kompasiana dan bapak/ibu guru hebat.
Salam Guru Penggerak. Tergerak-Bergerak-Menggerakkan!
Wassalamualaikaum, Wr. Wb.