Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Penggerak-Koneksi Antarmateri Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik

30 Maret 2023   12:15 Diperbarui: 30 Maret 2023   12:32 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: LMS pribadi CGP

Emosi yang saya rasakan terkait pengalaman belajar, tentunya sangat senang dan penuh dengan kebahagiaan antusias dalam belajar dan memperoleh ilmu, pengetahuan serta pengalaman baru. Kegiatan coaching ini sangat membantu saya dalam pengembangan diri baik untuk dunia pendidikan ataupun nonpendidikan. Rasa bangga menjadi CGP karena telah mengantongi materi modul 2.3. Tidak semua orang punya kesempatan yang sangat  luar biasa dapat mengenyam program pendidikan guru penggrak ini, sehingga rasa haru juga mewarnai kehidupan saya. Rencana aksi nyata ke depan dalam riil kehiudpan terkait kegiatan coaching akan  benar-benar saya praktikkan dengan sepenuh hati.


3. Apa yang sudah baik berkaitan dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar?

Praktik coaching dengan alur TIRTA sudah dapat saya riilkan di beberapa rekan sejawat dan murid. Prinsip dan paradigma berpikir coaching perlahan sudah menjadi pilihan utama untuk membantu menyelesaikan permasalahan coachee. Menjalankan aspek untuk menghindari asumsi dan melabel akan terus dilatih supaya tujuan dari coaching dapat terpenuhi secara maksimal.


4. Apa yang perlu diperbaiki terkait dengan keterlibatan dirinya dalam proses belajar?

Beberapa hal yang dapat diperbaiki terkait dengan pembiasaan berlatih untuk kegiatan coaching serta menjadi usawatun khasanah untuk rekan sejawat. Mengubah paradigma berpikir rekan sejawat atau murid bahwa coaching itu tidak saling menggurui, dilaksakan dalam percakapan yang santai melalui komunikasi sehari-hari sehingga meminimaliskan situasi yang 'kaku'. Saya bertekad harus banyak berlatih dengan berbagai tantangan permasalahan baik sebagai pengamat, coach, dan coachee.


5. Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi?

Materi modul 2.3 ini menjadikan saya memahami bahwa penyelesaian problem itu tidak harus mengandalkan emosional dan hukuman. Pendekatan pribadi dengan obrolan atau curhatan dari hati ke hati jauh lebih berhasil untuk menentukan rencana aksi masa depan. Supervisi akademik dengan cara berpikir coaching alangkah baiknya jika dapat diwujudkan pada setiap satuan pendidikan. Selama ini hasil supervisi akademik hanya sebatas tuntutan administrasi dengan metode ceklist. Kegiatan pra, observasi, serta pasca supervise tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan, karena masih banyak yang tidak dilaksanakan.

  1. Analisis untuk implementasi dalam konteks CGP                                                                                                                                                                   1. Memunculkan pertanyaan kritis yang berhubungan dengan konsep materi dan menggalinya lebih jauh

CGP dipersipakan untuk menjadi pemimpin pendidikan di masa depan yang lebih baik, bagaimanakah strategi dan taktik yang dapat digunkaan untuk melatih CGP memiliki kecakapan paradigma coaching terfokuskan pada aspek melabel dan mengasumsi?


2. Mengolah materi yang dipelajari dengan pemikiran pribadi sehingga tergali wawasan (insight) baru

Praktik coaching dengan rekan sesama CGP membuat saya menyadari bahwa tidak mudah untuk memusatkan perhatian kepada coachee, kita benar-benar harus menjadi pendengar aktif. Peran kita sebagai pendengar aktif terkadang belum sepenuhnya bisa terlibat dalam permasalahan coachee. Hal ini menjadi campukan bagi saya, bahwa tugas CGP selanjutnya yaitu terus mengasah diri untuk dapat memainkan peran sebagai coach secara lebih maksimal.


3. Menganalisis tantangan yang sesuai dengan konteks asal CGP (baik tingkat sekolah maupun daerah)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun