Mohon tunggu...
Muharningsih
Muharningsih Mohon Tunggu... Guru - Pengurus IGI Kab. Gresik-Pengurus KOMNASDIK KAB. Gresik-Editor Jurnal Pendidikan WAHIDIN

Linguistik-Penelitian-Sastra-Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Etiket Kesantunan Imperaktif dalam Interaksi Interpersonal Warga Desa Lumpur Kabupaten Gresik

14 Desember 2022   20:35 Diperbarui: 14 Desember 2022   20:50 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam konteks mengutarakan maksud-maksud tertentu, orang biasanya mengubah urutan etiket tuturnya agar menjadi semakin tegas, keras, dan suatu ketika bahkan menjadi kasar. Urutan sebuah etiket tuturan berpengaruh besar terhadap tinggi rendahnya peringkat etiket kesantunan tuturan yang digunakan pada saat bertutur. Dengan kata lain bahwa etiket tuturan imperatif yang diawali dengan informasi non-imperatif di depannya memiliki kadar etiket kesantunan lebih tinggi dibandingkan dengan etiket tuturan imperatif yang tanpa diawali informasi non-imperatif di depannya.

c). Intonasi etiket tuturan, Pada konteks ini dijelaskan bahwa semakin panjang intonasi suara maka menjadi semakin santun etiket tuturan tersebut, sebaliknya jika semakin pendek intonasi suara maka menjadi semakin tidak santunlah etiket tuturan tersebut, d). Penanda etiket kesantunan (Tolong), Konteks penanda etiket kesantunan (tolong), lazimnya disertai dengan memperhalus maksud tuturan imperatif dengan digunakannya penanda etiket kesantunan (tolong) tuturan itu tidak semata-mata dianggap sebagai imperatif yang bermakna perintah saja melainkan dianggap sebagai imperatif yang bermakna permintaan.

 e). Penanda etiket kesantunan (mari) merupakan suatu konteks tuturan imperatif yang menggunakan penanda etiket kesantunan (mari) akan lebih santun dibandingkan dengan tuturan imperatif yang tidak menggunakan penanda etiket kesantunan tersebut. Di dalam berkomunikasi sehari-hari suatu penanda etiket kesantunan (mari), seringkali digantikan oleh kata ayo.

Bentuk (mari) memiliki peringkat lebih tinggi dari pada ayo atau yo. Tuturan imperatif yang dilekati penanda etiket kesantunan (mari) memiliki peringkat etiket kesantunan lebih tinggi dari pada tuturan imperatif yang dilekati penanda etiket kesantunan ayo atau yo, f). Penanda etiket kesantunan (Ayo), Pada konteks penanda etiket kesantunan (ayo) di awal tuturan, imperatif yang dikandung di dalam tuturan itu berubah menjadi imperatif ajakan. Sama-sama berfungsi menuntut tindakan yang sama, makna imperatif mengajak jauh lebih santun dari pada makna imperatif memerintah atau menyuruh.

g). Penanda etiket kesantunan (coba)

Pada konteks penanda etiket kesantunan (coba), tuturan imperatif akan menjadikan tuturan bermakna lebih halus dan lebih santun dari pada tuturan imperatif tanpa menggunakan kata (coba). Makna memerintah atau menyuruh dengan tuturan impertif, pemakaian kata (coba) akan merendahkan kadar imperatifnya.

h). Penanda etiket kesantunan (hendak), Pada konteks tuturan penanda etiket kesantunan (hendak atau mbokyo) dapat memperhalus makna tuturan imperatif. Penanda etiket kesantunan tuturan imperatif yang semula merupakan imperatif suruhan dapat berubah menjadi imperatif yang bermakna imbauan atau saran.

Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam interaksi interpersonal warga Desa Lumpur  Kabupaten Gresik banyak menggunakan berbagai macam etiket kesantunan linguistik (bahasa) tuturan imperatif. Penggunaan berbagai etiket kesantunan linguistik tuturan imperatif dalam suatu interaksi interpersonal warga Desa Lumpur Kabupaten Gresik digunakan untuk menyampaikan suatu tuturan imperatif kepada salah satu mitra tuturnya. 

Penggunaan etiket kesantunan linguistik tuturan imperatif yang digunakan dalam interaksi interpersonal warga Desa Lumpur Kabupaten Gresik tersebut disampaikan berdasarkan faktor penentu etiket kesantunan linguistik (bahasa) tuturan imperatif, yaitu mulai dari panjang pendek tuturan, urutan tutur, intonasi tutur dan ungkapan-ungkapan dari berbagai penanda etiket kesantunan linguistik. 

Cintailah keanekaragaman linguistik yang terdapat di lingkungan sekitar Anda, pahami-observasi-analisis-tuangkan hasil dalam tulisan!

Wassalamualaikum, Wr. Wb.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun