- Apakah yang saya rasakan sama/berbeda dengan orang yang mengalami kejadian yang sama?Â
- Apakah saya masih merasakan perasaan/dampak yang sama jika dibandingkan dengan perasaan/dampak langsung setelah peristiwa?Â
- Kecenderungan apa yang saya amati dari diri saya ketika menghadapi peristiwa serupa? - Mengapa saya bisa memiliki kecenderungan tersebut?Â
- Setelah mengalami peristiwa tersebut, apa hal yang berubah dari pendapat, pemikiran, atau apapun yang Anda yakini sebelumnya?Â
3) NOW WHAT? (Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)Â
- Apakah kejadiannya akan berbeda jika pada saat itu saya mengambil langkah yang berbeda?Â
- Di mana saya bisa mendapatkan informasi tambahan agar bisa siap ketika menghadapi peristiwa serupa di masa depan?Â
- Dukungan apa yang saya butuhkan agar bisa menindaklanjuti refleksi saya?Â
- Bagian mana yang sebaiknya saya kerjakan lebih dulu?Â
- Setelah Anda melakukan pembelajarÂ
Dari ketiga tahapan tersebut saya implementasikan dalam perolehan materi modul 1.3 mengenai Visi Guru Penggerak. Menentukan visi sekolah impian memerlukan pendekatan Inkuiri Apresiasi (IA). IA ini menitikberatkan pada kumpulan kekuatan positif yang dimiliki oleh warga sekolah, meliputi kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, dan juga murid. Dalam perumusan visi sekolah merujuk pada kalimat prakarsa pembaharuan yang bertujuan untuk mengerucutkan kekuatan positif tadi lebur dalam list pertanyaan-pertanyaan model B_A_G_J_A.Â