Assalamualaikum, Wr. Wb.
Salam Guru Penggerak, TERGERAK_BERGERAK_MENGGERAKKAN!
Malam minggu malam yang indah untuk saling berbagi informasi. Kali ini saya akan menyajikan jurnal refleksi berkelanjutan dalam pendidikan saya yaitu Calon Guru Penggerak (CGP). Modul 1.3 sudah terlampaui dengan begitu berliku. Untuk mengulas atau menuangkan laporan reflektifnya dalam bentuk jurnal dwi mingguan, saya menggunakan model Driscoll. Model Driscoll dikembangkan dan diadaptasikandari refleksi yang digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Model yang dikenal dengan Model “What?” ini pada dasarnya terdiri dari 3 bagian, namun dapat dikembangkan dengan berbagai variasi bergantung pada pertanyaan detail yang dipilih.
1) WHAT? (Deskripsi dari peristiwa yang terjadi)
- Apa yang terjadi?
- Apa yang saya lihat/dengar/alami?
- Apa reaksi saya pada saat itu?
- Apa yang orang lain lakukan pada saat peristiwa itu terjadi?
2) SO WHAT? (Analisis dari peristiwa yang terjadi)
- Bagaimana perasaan saya pada saat peristiwa itu terjadi?
- Apakah yang saya rasakan sama/berbeda dengan orang yang mengalami kejadian yang sama?
- Apakah saya masih merasakan perasaan/dampak yang sama jika dibandingkan dengan perasaan/dampak langsung setelah peristiwa?
- Kecenderungan apa yang saya amati dari diri saya ketika menghadapi peristiwa serupa? - Mengapa saya bisa memiliki kecenderungan tersebut?
- Setelah mengalami peristiwa tersebut, apa hal yang berubah dari pendapat, pemikiran, atau apapun yang Anda yakini sebelumnya?
3) NOW WHAT? (Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)
- Apakah kejadiannya akan berbeda jika pada saat itu saya mengambil langkah yang berbeda?
- Di mana saya bisa mendapatkan informasi tambahan agar bisa siap ketika menghadapi peristiwa serupa di masa depan?
- Dukungan apa yang saya butuhkan agar bisa menindaklanjuti refleksi saya?
- Bagian mana yang sebaiknya saya kerjakan lebih dulu?
- Setelah Anda melakukan pembelajar
Dari ketiga tahapan tersebut saya implementasikan dalam perolehan materi modul 1.3 mengenai Visi Guru Penggerak. Menentukan visi sekolah impian memerlukan pendekatan Inkuiri Apresiasi (IA). IA ini menitikberatkan pada kumpulan kekuatan positif yang dimiliki oleh warga sekolah, meliputi kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, dan juga murid. Dalam perumusan visi sekolah merujuk pada kalimat prakarsa pembaharuan yang bertujuan untuk mengerucutkan kekuatan positif tadi lebur dalam list pertanyaan-pertanyaan model B_A_G_J_A.
BAGJA dalam bahasa Sunda berarti bahagia. Akronim kata BAGJA dapat diuraikan sebagai berikut:
a) B (Buat pertanyaan utama)
b) A (Ambil pelajaran)
c) G (Gali mimpi bersama)
d) J (Jabarkan rencana untuk mencapai gambaran yang diinginkan)
e) A (Atur eksekusi)
Dengan alur BAGJA penyusun visi sekolah impian sangat dimudahkan untuk merencanakan perubahan.
Berikut tautan contoh jurnal refleksi dwi mingguan saya pada modul 1.3 pendidikan Guru Penggerak
https://drive.google.com/file/d/19g-T7jqxmilxC_GcytZ0UaNYl8tu53TM/view?usp=sharing
Semoga bermanfaat dan teruslah menjadi pemimpin pembelajaran!
Wassalamualaikum, Wr. Wb.
Daftar pustaka:
https://lms26-gp.simpkb.id/course/view.php?id=184§ionid=16154
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H