Gen Z menganggap teknologi sebagai alat pembelajaran yang kuat. Mereka cenderung memanfaatkan sumber daya daring seperti kursus online, tutorial video, dan platform belajar daring untuk memperluas pengetahuan dan keterampilan mereka. Pendekatan ini mencerminkan nilai-nilai mereka terhadap belajar seumur hidup dan kemampuan untuk terus berkembang secara pribadi dan profesional.
Generasi Z membawa nilai-nilai etika yang kuat dalam penggunaan teknologi mereka. Dengan kesadaran akan privasi, sikap kritis terhadap informasi, keberagaman, aktivisme online, dan penggunaan teknologi untuk pembelajaran, Gen Z memperlihatkan bahwa teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk perubahan positif ketika digunakan dengan bijaksana dan bertanggung jawab.
Referensi:
1. Twenge, J. M. (2017). iGen: Why Today's Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy---and Completely Unprepared for Adulthood---and What That Means for the Rest of Us. Simon and Schuster.
2. Anderson, M., & Jiang, J. (2018). Teens, Social Media & Technology 2018. Pew Research Center.
3. Livingstone, S., & Helsper, E. J. (2007). Gradations in digital inclusion: children, young people and the digital divide. New Media & Society, 9(4), 671-696.
4. Lenhart, A., Madden, M., Macgill, A. R., & Smith, A. (2007). Teens and social media. Pew Internet & American Life Project.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H