Malam minggu di tambah libur panjang suasanaya jadi terasa ramai banget, wisatawan bisa berfoto, jajan, anak-anak bisa beli mainan, nonton hiburan live musik. Layaknya di pasar malam.
Seperti di Tugu Jam depan Pasar Gede ini. Pengunjung pada mengabadikan momenya dengan berfoto di tempat ini. Di sini juga banyak cosplayer atau badut dengan kostum unik-unik yang menawari jasa untuk teman foto mengabadikan kemeriahan Grebeg Sudiro ini. Seperti kakaknya itu.
Karena mulai sepi akhirnya memberanikan foto sama Mbak Kunti baik ini.
Di Kawasan Pecinan tentu saja yang menarik perhatian adalah Kelentengnya. Kelenteng di sini namanya Kelenteng Tien Kok Sie, tempat ibadah yang telah berdiri sejak tahun 1745. Kelenteng ini adalah saksi bisu perjalanan panjang akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa.
Dulunya berada di Kartasura sebelum dipindahkan ke Surakarta akibat Geger Pecinan, dan kini menjadi cagar budaya nasional. Meski pernah mengalami masa kelam saat Orde Baru, di bawah pemerintahan Gus Dur, kelenteng ini dihidupkan kembali dengan nama baru, Vihara Alokiteswara.
Oh ya, mulai tanggal 26 Januari ini kesenian barongsai akan hadir hingga 27 Januari 2025 di depan Kelenteng Tien Kok Sie.
Dan pada 28 Januari atau malam Tahun Baru Imlek ada pesta kembang api dengan durasi 30 menit akan berlangsung di depan Balai Kota.
Kemeriahan Imlek 2025 di Kota Solo dengan semangat toleransi ini diharapkan dapat dinikmati oleh wisatawan yang menghabiskan waktu liburan di momen tersebut.