Efek Riak ke Ekonomi dan Mobilitas Kota
Dampak pengurangan armada tidak hanya dirasakan oleh penumpang, tetapi juga operator bus dan pengemudi yang terkena pengurangan. Bagi pengemudi, (meskipun terikat kontrak) kehilangan pekerjaan berarti pukulan finansial besar.Â
Sementara itu, bagi operator, efisiensi biaya tak serta-merta berarti keuntungan, terutama jika kepercayaan masyarakat terhadap layanan publik ini terus menurun.
Bagi kota yang sedang berupaya meningkatkan konektivitas wilayah, situasi ini terasa seperti langkah mundur. Solo dan daerah penyangganya telah berkembang menjadi pusat aktivitas ekonomi.Â
Bus BST adalah urat nadi yang menghubungkan masyarakat di kota ini. Ketika layanan transportasi publik terganggu, produktivitas dan kesejahteraan masyarakat pun terkena imbasnya.
Apa Solusi ke Depannya?
Kritik terhadap kebijakan ini seharusnya menjadi bahan refleksi bagi pemerintah daerah dan pusat. Jika pengurangan ini didasarkan pada alasan anggaran, maka penting untuk mencari alternatif pendanaan atau meningkatkan efisiensi tanpa mengorbankan layanan kepada masyarakat.Â
Pemerintah harus transparan dalam menyampaikan alasan di balik kebijakan ini sekaligus mengupayakan solusi jangka panjang.
Sebenarnya, pelayanan Bus BST ini sudah keren, dimana Bus selalu berhenti di halte meskipun tidak ada penumpang yang akan naik maupun turun. Fasilitas di dalam Bus juga Oke, tidak bau dan panas. Pengemudi Bus nya pun juga berpakaian rapi berseragam dan wangi.