Mohon tunggu...
Muharika Adi Wiraputra
Muharika Adi Wiraputra Mohon Tunggu... Lainnya - Rakyat Jejaka

memayu hayuning bawana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belajar dari Kyushoku, Tradisi Makan Siang Jepang untuk Makan Bergizi Gratis di Indonesia

7 Januari 2025   17:23 Diperbarui: 8 Januari 2025   14:01 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika, Program Makan Bergizi Gratis ini untuk mengatasi stunting di Indonesia, mungkin program ini sebaiknya diprioritaskan untuk daerah tertinggal, terpencil, dan terluar (3T), di mana masalah gizi buruk dan stunting masih tinggi. Dengan adanya program ini, anak-anak seluruh Indonesia bisa menikmati lauk seperti ayam, ikan dan sayur, yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi mereka secara gratis.

Untuk menekan biaya logistik pula, pemerintah bisa memanfaatkan bahan lokal. Contohnya di Papua, Makan Bergizi Gratis ini bisa mengambil bahan utama karbohidratnya dari sagu dan lauknya dari ikan hasil para nelayan lokal. 

Pentingnya Transparansi Pengelolaan Dana

Salah satu kekhawatiran utama dalam program ini adalah risiko pemborosan makanan dan potensi korupsi. Transparansi sangat penting, mulai dari pihak dapur umum hingga sekolah dan orang tua. Dengan begitu, makanan yang disajikan bisa berkualitas, lezat, dan tidak terbuang sia-sia. Ketidaksesuaian alokasi dana juga dapat menyebabkan menu yang disajikan kurang bergizi. Oleh karena itu, pengelolaan dana harus diawasi ketat melalui audit berkala dan pengawasan oleh komite sekolah serta orang tua.

Program makan bergizi gratis ini memang masih banyak yang kurangnya dan belum menyeluruh di Indonesia. Diharapkan program ini dapat ditingkatkan dan diperbaiki agar bisa berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Karena anggaran untuk program ini sangat besar apalagi terdengar memakan dana BOS yang dimana dana itu penting untuk pengadaan alat sekolah untuk siswa kurang mampu. 

Belajar dari berbagai negara yang sudah menerapkan program ini bertahun-tahun seperti Jepang contohnya, Atase Pers Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Ryutaro Kubo. Pernah menjelaskan Tradisi kyushoku ini saat di wawancara mengenai program makan siang gratis di Indonesia melalui Liputan6 Update beberapa waktu lalu. 

Walau sempat menghadapi hiatus kyushoku masih eksis di kebijakan pemerintah Jepang dan keseharian siswa-siswi Jepang. Menurut Kubo, kebijakan ini dapat terlaksana secara berkelanjutan karena program ini juga dimanfaatkan untuk mendidik siswa. Didikan inilah yang membuat siswa-siswi Jepang mempertahankan kyushoku sampai generasi-generasi berikutnya.

"Saya ingin menekankan bahwa kalau makanan didistribusikan saja, programnya akan selesai saat anggarannya habis. Sedangkan, jika program seperti kyushoku yang sudah dilakukan di Jepang, diambil di Indonesia juga, murid-murid tidak hanya bisa makan siang gratis yang sesuai dengan gizi yang baik, tetapi juga bisa berpikir tentang gaya hidup makanan yang sehat, serta belajar budaya kolaborasi, kesopanan, kedisiplinan, dan kemandirian. Kemudian, mereka juga bisa mengimplementasikannya ke generasi berikutnya. Sehingga, menurut Jepang, SDM juga pasti dikembangkan,” ujar Kubo.

Kesimpulan

Program Makan Bergizi Gratis adalah langkah besar untuk meningkatkan gizi siswa di Indonesia. Namun, pelaksanaannya perlu disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Dengan variasi menu, survei awal, prioritas untuk daerah 3T, dan transparansi anggaran, program ini dapat memberikan manfaat maksimal. Tidak ada salahnya Belajar dari Jepang yang sudah menerapkan makan siang kepada muridnya sudah lebih 100 tahun lamanya. 

Karena selain untuk menambah gizi anak, program ini juga dapat mendorong pertumbuhan UMKM di sektor makanan dan pertanian. Dengan menggunakan bahan lokal, program ini tidak hanya meningkatkan ketahanan pangan, tetapi juga memperkuat ekonomi kerakyatan. Dengan perencanaan dan eksekusi yang tepat, program ini berpotensi mengubah masa depan terutama anak-anak Indonesia menjadi lebih sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun