Mohon tunggu...
Muhani
Muhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Komunikasi Universitas Nasional

Ilmu Komunikasi Universitas Nasional

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Toleransi dan Kebersamaan Membangun Bangsa (Toleransi dalam Membangun Persatuan dan Kesatuan Bangsa)

12 Mei 2022   12:01 Diperbarui: 12 Mei 2022   12:09 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nama: Muhani

Nim: 203516516314

Program Studi: Ilmu Komunikasi - Universitas Nasional

PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dan identik dengan masyarakat pluralistik. Kemajemukan bangsa Indonesia ini erat kaitannya dengan berbagai kelompok masyarakat yang beragam, baik dari segi suku, ras, agama, adat istiadat, budaya maupun golongan masyarakat. 

keberagaman tersebut dapat dipandang sebagai aset kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia yang patut disyukuri dan dikelola secara bijak. Jika keberagaman tersebut tidak dapat dikelola dengan baik maka berpotensi memunculkan konflik dan ketegangan antar kelompok masyarakat. 

Konflik ini pastinya sangat merugikan bangsa Indonesia, tidak hanya pada sisi materi dan jiwa saja tetapi juga akan menghancurkan sendi-sendi kemanusiaan dan keharmonisan antar sesama.  Kuntowijoyo dalam (Digdoyo, 2018: 43) mengatakan bahwa dunia menjadi saksi atas keindahan dan keberagaman bangsa Indonesia yang berada ditengah-tengah khatulistiwa. 

Namun disisi lain, dunia pun juga menjadi saksi atas terjadinya konflik yang menimpa Indonesia yang didasarkan pada sempitnya pemikiran masyarakat Indonesia dalam menanggapi kemajemukan yang dimilikinya sehingga dapat dengan mudah terpecah belah. Lalu, tindakan apa yang perlu dilakukan masyarakat Indonesia agar dapat membangun persatuan dan kesatuan bangsa ditengah keberagaman?  

Pada hakikatnya, kemajemukan yang dimiliki masyarakat Indonesia harus dikelola dengan baik agar senantiasa menjadi perpaduan yang indah dalam hal keberagaman. Artinya, setiap kelompok masyarakat dapat hidup secara berdampingan dan mampu menerima perbedaan dalam setiap aspek kehidupan atau yang lebih dikenal dengan istilah "toleransi". Sikap toleransi menjadi salah satu indikator penting dalam mewujudkan konsep masyarakat pluralistik.

Berdasarkan hal tersebut, tulisan ini dibuat dengan tujuan agar kehidupan masyarakat Indonesia dapat terjalin secara harmonis dan tidak terpecah belah dengan mewujudkan sikap toleransi dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

PEMBAHASAN

Toleransi berasal dari bahasa latin, yaitu "tolerantia" yang berarti kelonggaran, kelembutan hati, keringanan dan kesabaran. Dalam bahasa Arab, istilah toleransi ini dikaitkan dengan kata "tasamuh" yang artinya berlaku adil, baik, lemah lembut dan saling pemaaf. 

Secara umum, istilah toleransi ini mengacu pada sikap lapang dada, terbuka, kelembutan dan sukarela. UNESCO mengartikan toleransi sebagai sikap saling menghargai, saling menerima dan menghormati ditengah keberagaman budaya, kebebasan berekspresi, dan karakter manusia. Sedangkan Mawarti (2017: 70) mengartikan toleransi adalah yang berkaitan dengan hubungan antar sesama manusia yang saling menghargai dan penuh dengan  kerja sama.

Pada beberapa kasus, sikap toleransi ini terkadang timbul secara tidak sadar dan tanpa direncanakan. Hal ini dikarenakan adanya watak dalam diri individu untuk menghidarkan diri dari suatu perselisihan (Soekanto, 1982: 71). 

Dalam kehidupan bermasyarakat, sikap toleransi tidak bisa timbul dari sebelah pihak saja, melainkan harus melibatkan seluruh kelompok masyarakat. Kebanyakan masyarakat berfikir bahwa sikap toleransi cukup dilakukan oleh kelompok masyarakat besar saja, padahal jika ingin kehidupan yang rukun, nyaman dan tentram kelompok masyarakat minoritas pun harus melaksanakan sikap toleransi. 

Terdapat dua penafsiran mengenai konsep toleransi. Pertama, toleransi cukup dilaksanakan dengan tidak menyakiti masyarakat lain. Kedua, toleransi tidak hanya dilaksanakan dengan tidak menyakiti perasaan masyarakat lain, tetapi harus dibarengi dengan bantuan dan dukungan.  

Pada Hakikatnya, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia diwujudkan dengan semboyan "Bhineka Tunggal Ika" yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Semboyan ini merupakan gagasan dasar dalam mewujudkan sikap toleransi. Selain itu, agar persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tetap terjaga maka diperlukan pula kesadaran individual yaitu kesadaran mengenai adanya perbedaan diantara kehidupan manusia. 

Melalui kesadaran individual ini, bangsa Indonesia akan merumuskan kesepakatan-kesepakatan sosial tanpa harus kehilangan jati diri dan karakteristik masing-masing. Kesadaran individual ini akan membawa bangsa Indonesia untuk selalu menghargai setiap perbedaan yang ada disekitarnya. Inilah wujud nyata dari adanya sikap toleransi yang saling menghormati dan menghargai perbedaan. 

Di Indonesia sendiri, terdapat organisasi massa ataupun program pemerintah yang didirikan sebagai salah satu upaya menjaga persatuan dan kesatuan ditengah keberagaman, dikenal dengan "Gerakan Indonesia Bersatu". Gerakan Indonesia bersatu merupakan upaya pemerintahan dalam mewujudkan masyarakat plural yang bersikap toleran. 

Hal ini sesuai dengan pendapat Nawir dan Zultan (2018) yang menyatakan bahwa melalui gerakan ini diharapkan pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat bekerja sama dan bergotong royong dalam menciptakan masyarakat majemuk yang toleran. 

Gerakan Indonesia Bersatu berfokus dalam mewujudkan bangsa Indonesia yang bisa saling menghargai, yakni memiliki rasa dan sikap toleransi dalam kehidupan. Dapat dikatakan bahwa Gerakan Indonesia Bersatu merupakan wujud nyata dari usaha bersama bangsa Indonesia dalam menanamkan sikap toleransi demi terjaganya persatuan dan kesatuan.     

Adapun nilai-nilai toleransi yang harus dilaksanakan masyarakat Indonesia dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa adalah sebagai berikut:

  • Saling menghargai. Toleransi dapat diwujudkan dengan tidak menjelek-jelekan ataupun menghina perbedaan suku, ras, agama, dan golongan masyarakat lainnya.
  • Kebebasan. Sebagai bangsa Indonesia yang taat hukum maka sudah semestinya saling menghargai kebebasan antar sesama bangsa Indonesia. Kebebasan tersebut dapat berupa kebebasan dalam beragama.
  • Kerjasama. Dengan adanya kerjasama antar sesama masyarakat Indonesia maka toleransi akan tumbuh dan berkembang sehingga terciptalah masyarakat Indonesia yang harmonis dan beradab.
  • Tidak diskriminasi. Keberagaman di Indonesia dapat dengan mudah menyebabkan sikap diskriminasi, maka dari itu hal yang perlu dilakukan adalah tidak membeda-bedakan dan berlaku secara adil atas perbedaan suku, ras, agama dan golongan masyarakat.
  • Berbagi. Nyatanya budaya berbagai mampu menjadi alat pemersatu bangsa. Dengan adanya budaya berbagi maka dapat terwujud sikap toleransi dan menjauhkan sifat-sifat buruk seperti individualistik dan egoistis.

PENUTUP

Dapat dikatakan bahwa sikap masyarakat yang pluralistik merupakan suatu peluang untuk meningkatkan persatuan dan memperkuat keterikatan atas perbedaan. Perdamaian akan selalu jadi tujuan utama bagi bangsa yang mengutamakan toleransi. 

Nilai-nilai toleransi yang dijunjung tinggi akan melahirkan perdamaian dunia dan ketentraman bangsa. Adanya sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan. Sikap toleransi ditengah keragaman bangsa Indonesia mampu mempermudah kemajuan bangsa dari segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Ginting, R., & Aryaningrum, K. (2009). Toleransi dalam masyarakat plural. Majalah Lontar, 23(4).

Sodik, F. (2020). Pendidikan Toleransi dan Relevansinya dengan Dinamika Sosial Masyarakat Indonesia. Tsamratul Fikri, 14(1), 1-14.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun