Mohon tunggu...
Muhammad Zulfi
Muhammad Zulfi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

The standard of human is responsibility

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Project Based Learning

21 Juni 2024   09:00 Diperbarui: 25 Juni 2024   23:02 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembelajaran berbasis proyek, atau Project-Based Learning (PBL), merupakan metode pengajaran yang menekankan pada pengembangan keterampilan siswa melalui proyek-proyek yang relevan dan berbasis masalah. Dalam PBL, siswa tidak hanya mempelajari teori dan konsep, tetapi juga terlibat dalam pengembangan proyek yang membutuhkan penerapan teori dan konsep tersebut. Hal ini memungkinkan siswa untuk memahami dan menerapkan konsep secara lebih efektif dan efisien.

        Tujuan dari implementasi PBL dalam pendidikan meliputi peningkatan kemampuan berpikir kritis dan analitis, kemampuan kerja tim, serta pengembangan keterampilan berpikir abstrak. PBL juga membantu siswa dalam meningkatkan keterampilan komunikasi dan presentasi, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kerja tim.

       Namun, ada beberapa tantangan dalam penerapan PBL, seperti waktu yang lebih lama untuk pengembangan proyek dan biaya tambahan untuk sumber daya dan fasilitas. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mengatasi tantangan-tantangan ini agar penerapan PBL dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

       Dalam dunia pendidikan, PBL dapat diterapkan pada berbagai mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Misalnya, di pendidikan dasar, PBL dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis serta keterampilan berpikir abstrak siswa. Di pendidikan tinggi, PBL dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, serta keterampilan berpikir abstrak dan sistemik siswa. 

        Setiap model pembelajaran memiliki langkah-langkah yang harus dipelajari dan diterapkan guru untuk mencapai tujuan pembelajaran. Madjid (2006)  “Penyusunan langkah-langkah tersebut pada hakikatnya memproyeksikan apa yang telah dilakukan dalam proses belajar mengajar. Penyusunan langkah-langkah pembelajaran dengan demikian merupakan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Penataan ini harus dilakukan untuk mengkoordinasikan komponen pembelajaran.”

Langkah-langkah persiapan umum untuk model Discovery Learning adalah sebagai berikut:

1. Menentukan Tujuan Pembelajaran : Untuk mencapai tujuan pembelajaran Discovery, guru menetapkan tujuan pelaksanaan. Misalnya, dengan menggunakan model Discovery Learning, guru dapat merumuskan masalah di kelas dan menetapkan tujuan proses belajar mengajar.

2. Menentukan Ciri-ciri Siswa : untuk menentukan karakter setiap siswa di kelas sekolah dasar. Guru Perlu mengetahui perbedaan karakteristik setiap siswa, agar bahan ajar dan model Discovery Learning disesuaikan dengan kebutuhan siswa sekolah dasar, karena tidak semua siswa memiliki kepribadian, keinginan, kecerdasan, dan kognitif yang sama.

3. Pemilihan materi pembelajaran: Guru membuat bahan dan materi pembelajaran yang menyesuaikan dengan model pembelajaran penemuan dan karakteristik siswa sekolah dasar. Selain itu, materi pembelajaran harus terkait dengan tujuan pembelajaran model Discovery Learning.

4. Menemukan topik yang siswa harus belajar secara induktif: Guru memilih topik dan materi pembelajaran yang terkait dengan model penemuan dan mengurutkannya secara induktif berdasarkan karakteristik siswa sekolah dasar. Perencanaan mata pelajaran induktif artinya topik atau mata pelajaran pembelajaran disusun dari pertanyaan khusus atau khusus ke pertanyaan umum.

5. Pengembangan materi pembelajaran: guru membuat berbagai contoh, ilustrasi, tugas, dan hal-hal lain yang berhubungan dengan materi pelajaran untuk membantu proses pembelajaran siswa sekolah dasar. Setelah mengorganisasikan topik, guru menyiapkan berbagai contoh, ilustrasi, tugas dan hal-hal lain yang berkaitan dengan topik yang diajarkan.

6. Menyiapkan penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa. Guru menyusun rencana evaluasi proses dan hasil belajar siswa terkait mata pelajaran, serta model pembelajaran penemuan. Desain ini dapat mencakup penilaian mulai dari sikap afektif hingga tingkat kognitif.

Setelah menyelesaikan langkah-langkah diatas, langkah berikutnya adalah mengimplementasikan model pembelajaran Discovery. Sani (2014, p. 99) menjelaskan bahwa model ini digunakan dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan tahapan pembelajaran. Tujuan penyusunan tahapan pembelajaran ini adalah untuk mengevaluasi tindakan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran, mengkoordinasikan komponen-komponen pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran dengan baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun