Mohon tunggu...
Muhammad Dziban
Muhammad Dziban Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

suka baca dan nulis tapi malas aja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tangan Belakang

24 November 2023   15:03 Diperbarui: 24 November 2023   15:28 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tapi ruko itu tak kunjung ada yang datang. Sedang Gheo menghabiskan waktunya dengan memakan barang dagangannya sendiri sambil memainkan handphonenya. Namun ada yang membuatnya kaget. Terdapat berita yang menjelaskan bahwa ada pembunuhan yang terjadi oleh seseorang berinisial K setahun yang lalu, dan ini adalah korban ke-3. Gheo semakin waspada dengan apa yang terjadi.

Satu hari itu dia habiskan dengan hanya melihat-lihat sekitar tanpa ada yang tejadi. Semua menjadi kecewa pada hari itu. Bahkan pusat yang menyusun rencanapun juga kecewa karna tak ada laporan yang dapat diambil sebagain barang bukti.

Gheo kembali ke rumahnya dengan menggunakan transportasi umum. Jalan dari pusat menuju halte tak begitu jauh. Namun jalanan yang sudah gelap membuat suasana menjadi lebih sepi dan menakutkan. Beberapa gang terlewatkan olehnya.

Namun disalah satu gang dia malah disergap dan dibuat pingsan. Tak ada yang mengetahui apa yang terjadi. Bahkan Gheo sendiri. Apa yang terjadi padanya?.

Mata Gheo tebuka. Melihat semua kardus yang berantakan dengan banyak senjata tajam dan juga senjata api yang berserakan dimana-mana. Gheo berteriak. Tak ada yang bisa mendengarnya. Dia melakukan hal it uterus menerus tanpa henti dan tanpa mengenal rasa lelah. Namun dia hanya mendapat hal yang sama. Tak ada jawaban.

Pintu besi yang berada di sebelahnyapun terbuka secara tiba-tiba. Seorang dengan wajah yang tak asing lagi bagi Gheo. Tapi siapa?. Kendro!. Sekarang dia ingat siapa orang yang berada dihadapannya itu. Kendro, seorang pembunuh yang telah membunuh total 3 orang. Kenapa dengan pria ini! Apa dia akan membunuh Gheo.

Keadaan Gheo masih lemas dan belum ada tenaga sama sekali. Beberapa orang juga datang. Seorang yang mengenakan pakaian seperti preman jalanan dan juga seorang bapak tua yang Gheo sendiri juga sepertinya tahu dia siapa. Apakah itu Hendra? Seorang Intelejen juga. Apa yang sebenarnya terjadi dengan dunia ini?. Seorang intilejen negara berkhianat dengan negara?Ini semua tak masuk kebenaknya Gheo sekarang.

"Kak Hendra! Kenapa kakak disini! Apa kakak kenal dengan mereka semua! Hajar dia kak! Laporkan ini ke pusat!" teriak Gheo dengan penuh harapan

"Apa kau bilang? Laporkan kepusat? Ayolah diks!jangan jadi lemah, apa kau hak tahu ini dunia luar semua bisa berubah dengan cepat! Dan apa kau masih yakin kalau aku masih bisa dibilang intel?"jelas Hendra

"Sepertinya kakakmu gak peduli dengan dirimu jadi mending kau diam sebelum kau mati!"Teriak Kendro yang memotong pembicaraan antar senior dan juga junior.

"Jadi langsung aja ya! Darimana kau tahu kalau ini markas kami? Oh iya...kau ini juga seorang intel ya.."sindir Kendro

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun