Mohon tunggu...
Muhammad Zalda
Muhammad Zalda Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Airlangga tahun 2024

seorang investor ritel yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Panas Bumi, Kunci Ketahanan Energi Nasional

19 Januari 2025   22:28 Diperbarui: 19 Januari 2025   22:28 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Panas bumi, atau geothermal, merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang diproyeksikan menjadi salah satu penopang utama swasembada energi di Indonesia. Energi ini berasal dari panas yang tersimpan di dalam perut bumi dan sebagian besar dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Indonesia yang terletak di jalur cincin api Pasifik, memiliki potensi panas bumi yang sangat besar dan merupakan salah satu yang terbesar di dunia.

Potensi Panas Bumi di Indonesia

Indonesia memiliki sekitar 40% dari total potensi cadangan panas bumi dunia. Potensi ini tersebar di berbagai wilayah, seperti Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), potensi panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai lebih dari 23.9 gigawatt (GW). Namun, hingga saat ini, pemanfaatannya baru mencapai sekitar 10% dari total potensi tersebut.

Keberadaan gunung berapi aktif di Indonesia menjadi faktor utama melimpahnya sumber daya panas bumi. Air yang meresap ke dalam reservoir bawah tanah dipanaskan oleh magma di bawah permukaan, menghasilkan uap bertekanan yang dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik.

Selain itu, Indonesia memiliki banyak lokasi yang cocok untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Beberapa PLTP yang telah beroperasi di Indonesia antara lain PLTP Kamojang di Jawa Barat, PLTP Wayang Windu di Jawa Barat, dan PLTP Sarulla di Sumatera Utara.

Keunggulan Panas Bumi

Energi panas bumi memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan sumber energi lainnya. Pertama, energi ini ramah lingkungan karena menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Proses pembangkitan listrik menggunakan panas bumi tidak menghasilkan polusi udara yang signifikan, sehingga mendukung upaya pengurangan emisi gas rumah kaca untuk mencapai target Net Zero Emission tahun 2060.

Kedua, panas bumi merupakan sumber energi yang sangat stabil. Berbeda dengan energi angin atau surya yang bersifat Intermittent atau bergantung cuaca. Pembangkit listrik panas bumi dapat beroperasi sepanjang waktu dengan output yang konsisten.

Ketiga, energi ini dapat diandalkan sebagai sumber energi nasional, mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar. Pemanfaatan panas bumi dapat mendukung upaya pemerintah untuk meciptakan swasembada energi. Selain itu, pengembangan proyek panas bumi juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru, baik dalam eksplorasi, pembangunan, maupun operasional.

Selain memiliki potensi besar dalam pengembangan listrik, panas bumi juga memiliki manfaat bagi sektor-sektor lain. Beberapa negara di dunia seperti Italia dan Amerika memanfaatkan energi ini untuk pemanas ruangan rumah tangga, pemanas ruang industri, hingga fasilitas wisata seperti pemandian air panas. Di Indonesia, panas bumi juga digunakan untuk membantu sektor agribisnis.

Tantangan Pemanfaatan Panas Bumi

Meski memiliki potensi yang besar, pemanfaatan panas bumi di Indonesia tak lepas dari berbagai tantangan. Salah satunya adalah investasi awal yang tinggi untuk tahap eksplorasi. Tahap eksplorasi merupakan tahap paling krusial dalam pengembangan panas bumi. Proses eksplorasi memerlukan perencanaan yang matang untuk menentukan lokasi cadangan yang layak dan aman. Biaya pengeboran dan resiko keselamatan menjadi tantangan utama pada tahap ini.

Tantangan lain adalah kurangnya pemahaman masyarakat terhadap manfaat dari panas bumi. Beberapa proyek PLTP sering kali mendapat penolakan dari masyarakat lokal yang khawatir terhadap dampak lingkungan. Oleh karena itu, edukasi dan komunikasi yang baik dengan masyarakat diperlukan untuk mendukung pengembangan panas bumi.

Selain itu, aspek teknis juga menjadi tantangan tersendiri dalam pengembangan PLTP. Beberapa lokasi panas bumi berada di daerah yang sulit dijangkau atau berada dalam kawasan hutan lindung, sehingga memerlukan investasi tambahan untuk membangun infrastruktur transportasi dan jaringan listrik. Tantangan teknis ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan lembaga riset untuk mencari solusi yang efektif.

Masalah regulasi dan perizinan juga sering menjadi hambatan dalam pengembangan proyek panas bumi. Proses perizinan yang panjang dan rumit dapat memperlambat realisasi proyek. Pemerintah perlu mengambil tindakan untuk menyederhanakan regulasi dan memberikan insentif kepada investor agar proyek panas bumi dapat dikembangkan dengan lebih cepat dan mudah.

Peran Pemerintah dan Swasta

Pemerintah memiliki peran penting dalam pengembangan panas bumi di Indonesia. Dengan memberikan insentif fiskal, seperti Tax Holiday dan subsidi, pemerintah dapat menarik lebih banyak investor untuk berinvestasi di sektor ini. Selain itu, program edukasi dan pelatihan juga diperlukan untuk membangun kapasitas sumber daya manusia yang mumpuni sehingga mampu mengelola proyek-proyek panas bumi dengan baik.

Di sisi lain, pihak swasta memiliki peran yang signifikan. Kolaborasi antara perusahaan energi, lembaga riset, dan komunitas lokal dapat mendorong inovasi dan mempercepat implementasi proyek. Penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan dapat meminimalisir dampak negatif terhadap ekosistem sekitar.

Masa Depan Panas Bumi di Indonesia

Dengan potensi yang besar, panas bumi diproyeksikan menjadi salah satu pilar utama ketahanan energi di Indonesia. Pemerintah telah menetapkan target untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik panas bumi dalam bauran energi nasional. Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), Indonesia menargetkan kapasitas pembangkit listrik panas bumi mencapai 7.2 GW pada tahun 2030.

Untuk mencapai target tersebut, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan lembaga riset. Pemerintah dapat memberikan insentif fiskal, seperti pengurangan pajak dan subsidi guna mendorong investasi di sektor ini. Selain itu, pengembangan teknologi eksplorasi dan pembangkitan yang lebih efisien dapat membantu menurunkan biaya proyek.

Penting juga untuk melibatkan masyarakat lokal dalam setiap tahap proyek panas bumi. Dengan memberikan pemahaman tentang manfaat dan dampaknya, masyarakat diharapkan lebih paham dan dapat mendukung pengembangan proyek ini. Partisipasi aktif masyarakat juga dapat mencegah konflik dengan perusahaan dan mempermudah keberlanjutan proyek.

Di masa depan, pengembangan panas bumi diharapkan dapat mendukung upaya Indonesia dalam mencapai target pengurangan emisi karbon sesuai dengan komitmen target Net Zero Emission pada tahun 2060. Dengan mengintegrasikan panas bumi dalam strategi energi nasional, Indonesia tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan energi domestik tetapi juga berkontribusi dalam menjaga keseimbangan lingkungan global.

Akhir Kata

Sebagai salah satu negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan energi panas bumi. Dengan pemanfaatan yang bijak dan berkelanjutan, panas bumi dapat memberikan dampak yang besar bagi Indonesia, baik dari sisi ekonomi, lingkungan, maupun ketahanan energi.

Sudah saatnya negara ini lebih serius untuk mengembangkan potensi panas bumi untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Dengan prosedur yang tepat, panas bumi dapat menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan ketahanan energi yang ramah lingkungan, memberikan manfaat bagi generasi sekarang dan yang akan datang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun