2.Menggunakan Teknologi Secara Positif
  Teknologi dapat dimanfaatkan untuk memperkuat komunikasi. Misalnya, ibu dapat menggunakan aplikasi pesan untuk berbagi cerita, foto, atau melakukan video call saat tidak bisa bertemu langsung. Ini membantu menjaga hubungan meskipun terpisah oleh jarak.
3.Menciptakan Lingkungan Terbuka
  Ibu perlu menciptakan suasana di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang perasaan dan pengalaman mereka. Mendorong diskusi terbuka mengenai isu-isu yang relevan, seperti kesehatan mental dan tekanan sosial, memungkinkan anak untuk berbagi tanpa merasa dihakimi.
4.Memberikan Contoh yang Baik
  Ibu harus menjadi teladan dalam berkomunikasi. Dengan menunjukkan cara berbicara yang sopan dan menghargai pendapat orang lain, ibu dapat mengajarkan anak keterampilan komunikasi yang efektif.
V.Kesimpulan
Komunikasi antara ibu dan anak di era modern sangat penting untuk perkembangan anak. Meskipun ada berbagai tantangan yang dihadapi, penerapan strategi komunikasi yang tepat dapat meningkatkan hubungan yang sehat dan saling percaya. Dengan membangun komunikasi yang baik, ibu tidak hanya membantu anak tumbuh menjadi individu yang sehat secara emosional, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga dalam jangka panjang.
 VI. Referensi
Twenge, J. M. (2019). iGen: Why Today's Super-Connected Kids Are Growing Up Less Rebellious, More Tolerant, Less Happy---And Completely Unprepared for Adulthood. Atria Books.
Common Sense Media. (2020). The Common Sense Census: Media Use by Kids Age Zero to Eight. Retrieved from [Common Sense Media](https://www.commonsensemedia.org).