Mohon tunggu...
Muhammad Zaki Ghufron
Muhammad Zaki Ghufron Mohon Tunggu... Guru - Pengajar di SMK ISLAM TSAMROTUL HUDA

Menelusuri sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Meningkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dengan Narrative Text

27 Februari 2024   21:11 Diperbarui: 27 Februari 2024   21:37 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Hasil pengamatan terhadap tingkat keaktifan siswa menunjukkan bahwa aspek terlemah dari siswa masih sama, yaitu tingkat partisipasi siswa saat mengikuti turnamen. Padahal, aspek tersebut cenderung meningkat secara signifikan. Perhatian terhadap materi pembelajaran dan kerjasama kelompok siswa juga dinilai meningkat. Hampir semua siswa (34 siswa) menunjukkan atensi yang bagus saat materi pelajaran dipresentasikan. Berdasarkan kondisi tersebut, masih ditemui beberapa siswa yang dinilai kurang aktif (KA) saat mengikuti proses pembelajaran meski jumlahnya cenderung berkurang dari 17 menjadi 4 siswa. Jumlah siswa sangat aktif meningkat pesat dari 7 menjadi 17 siswa, atau bertambah hampir dua kali lipat. Hal ini membuktikan bahwa dengan mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia, guru mampu memotivasi siswa dalam belajar di kelas.

 

Nilai rata-rata meningkat dari 75,86 menjadi 82,16, yang berimplikasi pada meningkatnya jumlah siswa yang nilainya memenuhi syarat KKM = 75. Meski jumlah siswa yang nilainya dibawah rata rata cenderung bertambah, tetapi secara umum hampir semua siswa mengalami kenaikan nilai pada Siklus 2. Bahkan nilai yang diraih siswa juga mengalami tren kenaikan karena nilai rata-rata pada Siklus 1 = 78,06 meningkat menjadi 80,32 pada Siklus 2. Meskipun hanya 3 siswa yang memiliki nilai lebih dari 90, dan berada di peringkat "very good" bahkan "excellent", namun peringkat terendah siswa berada di "fair", lebih baik daripada Siklus 1 yang berada di "poor". Perubahan terbesar terjadi di level menengah, dimana pada Siklus 1 nilai siswa terkonsentrasi di level "fair" yaitu sebanyak 24 siswa di rentang 70 -- 79, pada Siklus 2 konsentrasi nilai siswa bergeser ke level "good" yaitu sebanyak 24 siswa di rentang 80 -- 89. Peningkatan hasil belajar pada Siklus 2 juga terjadi pada pencapaian ketuntasan klasikal = 80%, dimana sebanyak 33 siswa berhasil mencapai KKM, serta indeks ketuntasan klasikal hasil perhitungan yang mencapai 80,50%. Secara umum, eksperimen pada Siklus 2 relatif berhasil meningkatkan kompetensi siswa dalam hal keterampilan menulis (writing skill) pada materi narrative text. Kuncinya adalah keberhasilan meningkatkan kemampuan siswa untuk menentukan struktur generik, menyusun langkah-langkah retorika serta mendorong siswa agar lebih meningkatkan penguasaan terhadap kosakata (vocabulary). Hal lain yang berhasil dikelola guru model adalah waktu. Manajemen waktu sangat penting dalam kelancaran dan keberhasilan penerapan metode PjBL pada siklus 2, karena metode ini membutuhkan waktu yang lebih lama daripada metode PBL pada siklus 1 dan pembelajaran berbasiskan model kooperatif.

 

C. Pembahasan

Penelitian telah menghasilkan beberapa temuan yang membuktikan bahwa aspek kognitif siswa cenderung mengalami peningkatan secara signifikan, khususnya dalam keterampilan menulis sebagai keterampilan dasar siswa dalam memahami dan menguasai pembelajaran Bahasa Inggris materi narrative text. Mulai dengan kondisi awal hingga hasil turnamen pada Siklus 2, telah menunjukkan bahwa nilai siswa cenderung meningkat, baik secara individu maupun secara kelompok. Hasil turnamen pada Siklus 1 menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah 85,00 dan nilai terendah adalah 64,29, dengan nilai rata-rata sebesar 75,86. Sebanyak 27 siswa (75,00%) memiliki nilai di atas atau sama dengan KKM, serta sebanyak 9 siswa (25,00%) memiliki nilai di bawah KKM. Tingkat keberhasilan secara klasikal pada Siklus I mencapai 76,06% dari ketentuan minimal 80% (belum tercapai). Hasil turnamen pada Siklus 2 menunjukkan bahwa nilai tertinggi adalah 94,00 dan nilai terendah adalah 70,00, dengan nilai rata-rata sebesar 82,16. Sebanyak 33 siswa (91,67%) memiliki nilai di atas atau sama dengan KKM, serta sebanyak 3 siswa (8,33%) memiliki nilai di bawah KKM. Tingkat keberhasilan secara klasikal pada Siklus 2 naik mencapai 80,50% dari ketentuan minimal 80% (sudah tercapai). Akbar (2011) di dalam blogspot-nya mengatakan bahwa penggunaan media gambar berseri tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis narrative text tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata, tata bahasa, dan struktur kalimat yang berterima. Kreativitas siswa juga dapat berkembang saat menulis narrative text dengan bantuan media video story telling.

 

Alasan penggunaan model pembelajaran Project Based Learning karena dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan kemampuan pemecahan masalah, meningkatkan kolaborasi, dan meningkatkan kemampuan mengelola sumber1, serta alasan penggunaan pendekatan berbasis genre (Genre Based Approach) pada pembelajaran menulis dan berbicara (writing and speaking) antara lain: 1) modelling, 2) joint construction, dan 3) independent construction2. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga dalam meningkatkan keterampilan menulis dan berbicara para pserta didik.

 

Berdasarkan eksplorasi analisis masalah, didapatkan tantangan: Guru terlanjur merasa nyaman dengan sistem lama, belum siap dengan perkembangan media dan teknologi yang ada, kurang kreatif dan inovatif dalam menggali berbagai jenis model pembelajaran, belum memahami berbagai jenis model pembelajaran beserta fungsi masing-masing model tersebut, belum mempunyai keterampilan dalam merancang dan mengaplikasikan metode pembelajaran, belum maksimal dalam mengorganisasikan berbagai jenis media serta belum dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar, serta siswa belum punya motivasi belajar yang tinggi. Maka tantangan yang dihadapi guru adalah: Guru harus mengubah paradigma tentang pendidikan yang lama dimana segala sesuatu berpusat kepada guru, belajar menjadi fasilitator di dalam kelas dimana siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran didalam kelas, belajar menggunakan metode dan model pembelajaran yang baru agar siswa bisa lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, meningkatkan diri dengan belajar sesuatu yang baru serta berani mencoba metode baru untuk memperluas pengetahuannya dalam mengajar, memunculkan pesona baru yang disukai oleh siswa sehingga saat belajar siswa bisa merasa lebih akrab dengan guru, harus bisa memotivasi siswa agar minat belajar semakin meningkat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun