Mohon tunggu...
Muhammad Zabar
Muhammad Zabar Mohon Tunggu... Lainnya - Akun pribadi

Blogspot keagamaan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Toleransi

1 Januari 2022   06:00 Diperbarui: 1 Januari 2022   06:20 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Toleransi juga mempunyai manfaat. Manfaat tersebut antara lain: Mempererat silaturahmi persaudaraan, Dan dapat menghindari adanya perpecah belahanan, Melatih diri kita untuk menghargai pendapat orang lain. Kesimpulan artikel teks diatas bahwa kita hidup harus bertoleransi. Karena kita dianjurkan bertoleransi sejak usia dini. Yaitu mampu menghargai dan menghormati pendapat orang lain.

Sikap toleransi sangatlah penting dalam kehidupan bermasyarakat, karena dapat menciptakan kedamaian dan kerukunan antar umat beragama. Seperti halnya rosulullah S A W, mempraktekkan toleransi dalam kehidupan beragama dan politik. 

Dikisahkan pada suatu hari ketika delegasi kristen Njran mendatangi rosulullah dimasjid ketika rosulullah sedang menunaikan sholat. Sayyid Quthb menjelaskan dalam kitab tafsir Fi Zhilalil Qur’an bahwa islam tidak cukup memberikan kebebasan beragama, namun memberikan kebolehan untuk saling bekerja sama antar pemeluk islam.

Allah menyerahkan kebebasan kepada manusia untuk menetapkan keyakinan sendiri, apakah dia akan mengikuti petunjuk dati allah atau tidak. Akan tetapi allah membebankan kepada umat manusia untuk tanggung jawab pilihan tersendiri. Inilah ciri utama kebebasan manjusia, suatu kebebasan yang ditolak oleh beberapa aliran yang sesat dan sistem yang hina pada zaman mderen ini.

Adapun antonim dari kata Toleransi adalah Intoleransi. Intoleransi ialah sikap yang tidak menghargai dan menghormati hak orang lain, dalam menggunakan kebebasan hak asasinya sebagai manusia. Sikap intoleransi dapat memicu terjadinya pertengkaran, perkelahihan, kekerasan bahkan konflik. 

Seperti aksi pengrusakan tempat-tempat ibadah dan kelompok minoritas dalam intra agama, seperti jama‟ah Ahmadiyah Indonesia, komunitas Eden, dan lain-lain Sikap intoleransi merupakan sikap yang bisa menyebabkan hubungan antar umat beragama menjadi tidak harmonis, dan dapat menimbulkan berbagai macam konflik. 

Seperti, mengenai tempat ibadah “Pembangunan dan Penolakan Masjid Al-Munawar, Sumatra Utara”. Pemindahan masjid Al-Munawar dari desa Sarulla ke desa Nahornop Marsada, yang lokasinya berjarak sekitar 100 m kearah barat dengan dasar pertimbangan, daya tampung terbatas, konstruksi bangunan tidak layak, kondisi lingkungan kumuh, dan dukungan dari berbagai pihak.

Referensi :

Ahmad Tholabi Kharlie dan Muhtar S.Syibabiddin, Meniti Jalan Dakwah

Zuhairi Misrawi, AL-Qur’an Kitab Toleransi: Inklusivisme, Prulasisme dan Mukti kulturalisme, (Jakarta: FITRAH, 2001), cet 1, h,220.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun