Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Inisiatif dan Berpikir Besar

18 April 2024   06:44 Diperbarui: 18 April 2024   07:06 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, pemikiran yang alakadarnya hanya akan menghasilkan sesuatu yang alakadarnya. Dimana esok lusa hasil karyanya akan hilang ditelan zaman. Saya percaya hal demikian karena melihat sendiri bagaimana mental yang kerdil membuat kehidupan jadi berantakan. 

***

Dalam keseharian, kita membutuhkan orang-orang yang memiliki inisiatif. Mereka adalah orang yang berbuat tanpa harus disuruh-suruh, tanpa harus diawasi bahkan tanpa diminta. Dalam keadaan yang membutuhkan sebuah tindakan, orang penuh inisiatif akan menjadi orang pertama yang menawarkan solusi. 

Orang yang berinisiatif senantiasa memiliki motifasi internal yang kuat. Mereka dibimbing oleh "sesuatu" dalam pikirannya. Pola pikirnya sudah terbentuk secara personal, bukan sosok yang harus dikerahkan oleh massa apalagi tekanan budaya. 

Coba bayangkan jika karyawan Anda minim inisiatif. Tidak usah terlalu berharap akan peningkatan produktifitas kerja. Justru, mereka akan menuntut banyak hal yang bukan haknya. 

Tetapi, Anda pun harus siap kecewa apabila dikelilingi oleh orang-orang yang minim inisiatif. Coba tanya kepadanya, apakah masa remajanya diisi oleh kegiatan yang mendorong aktualisasi diri atau malah diisi kegiatan "ikut-ikutan" tanpa sebuah tujuan yang jelas?

______________________

Bahan bacaan:

David J. Schwartz. Berpikir dan Berjiwa Besar (terjemahan). Karisma Inti Ilmu. Tangerang Selatan: 

ML. Jhingan. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta: (1993)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun