Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Simbol Ironi dalam Sinetron Tukang Bubur Pengen Naik Haji

5 Maret 2024   16:39 Diperbarui: 5 Maret 2024   16:46 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Wikipedia.org

***

Kalau menonton sinetron, sebaiknya tidak usah berpikir terlalu teknis. Sedikit saja membandingkan dengan drama Korea, abaikan logika, maka mungkin kita bisa menikmati alur ceritanya. 

Berdasarkan pengalaman, sinetron masih menjadi sarana ampuh untuk menyampaikan pesan-pesan, kemudian layak untuk dibicarakan. Memang, ada penonton yang ngeh dengan pesan yang disampaikan, namun ada juga yang belum bisa memberi makna sebuah tontonan hingga episode terakhir. 

Mungkin Anda pernah menyaksikan H. Roy dan Hj. Mae dalam versi kehidupan nyata? Jika ada, tentu kita mesti banyak ber-istighfar. Sambil mengelus dada, "ya Alloh, jauhkanlah saya dari sifat demikian." 

Terlepas dari seberapa cepat penonton menyadari makna simbolik dari sebuah kopiah haji atau gelang emas, saya salut pada kecerdasan para sineas yang menyisipkan benda tak bicara ini dalam sinetron. Pertunjukkan audio visual, saya pikir, bisa menyihir. 

Gambar bergerak bisa menjadi alat untuk menyindir sekaligus mengajak berpikir. Sebuah cara cerdas memberi tahu tanpa sok tahu, mewacanakan hikmah tanpa harus berceramah. Menghibur tidak harus selalu ngelantur.

-----------

Sumber bacaan:

Psikologi Komunikasi, Jalaluddin Rahmat. h. 112

Pengetahuan Penerangan Bagi Petugas Penerangan, Deppen RI, h. 159-190

wikipedia.org

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun