Kita bukan negara militeristik yang masih mengandalkan tentara untuk mengatur warga. Saya pun tidak ingin para serdadu menodongkan senjata demi mendisiplinkan warga. Jangan sampai deh...
Saya hanya mencoba memahami apa yang dipikirkan para pengurus negeri ini tanpa harus merasa paling mengerti situasi. Apalagi, menghakimi.
Memimpin negeri ini memang tidak semudah mengendalikan mesin-mesin di pabrik. Dimana, mereka bisa distel sesuai keinginan pemiliknya.
Manusia adalah subjek yang memiliki kehendak yang "unik". Keunikan ini yang belum bisa diterka karena masih ada dalam relung jiwa yang terdalam.
Referensi:
twitter.com
facebook.com
F. Budi Hardiman, Seni Memahami, Heurmenetik dari Scheilermacher  Sampai Derrida (versi e-Buku), Kanisius, Yogyakarta: 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H