Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadi Warga Global ala Agnez Mo

29 November 2019   20:50 Diperbarui: 29 November 2019   21:06 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Agnez Mo dengan kontroversinya justru menyadarkan kita bahwa manusia Indonesia harus menjadi bagian dari percaturan dunia. Sikap kita yang lebih sibuk dengan urusan dalam negeri "yang itu-itu saja" jangan sampai melupakan bahwa kita adalah 'warga dunia'.

Raga Masih Indonesia Jiwa Sudah Mendunia

Internet semestinya sudah bisa mengubah sikap kita yang begitu 'egois' seakan masalah hidupnya sendiri adalah paling berat. Energi kita sering terhabiskan hanya untuk memikirkan bagaimana memenuhi kebutuhan hidup diri pribadi.

Saya bisa tahu cara berpikir orang-orang yang berkutat dengan masalahnya sendiri jika melihat media sosial dipenuhi dengan curhatan dan umpatan. Maaf, kehidupan ternyata saling berkaitan dimana masalah pribadi tidak selesai begitu saja apabila kita pun tidak ada keinginan untuk ikut serta menyelesaikan masalah umum.

Contoh sederhana yang sering saya bahas adalah betapa kita tidak peduli pada menumpuknya sampah di tanah Indonesia yang katanya subur ini. Jadi, kita begitu bergairah untuk mencari nafkah demi kehidupan keluarga yang berlimpah sekaligus melahirkan masalah.

Lalu hubungannya dengan Agnez Mo?

Ya, pemikiran kita sudah semestinya tidak hanya 'sibuk meributkan kondisi diri sendiri' tetapi coba pikirkan banyak orang di muka bumi. Agnez Mo tidak hanya bicara panjang lebar bagaimana menghidupkan Indonesia tetapi dengan sebuah karya nyata.

Boleh saja kita mencaci-maki orang yang bicara "saya bukan orang Indonesia" tetapi kita pun harus bertanya pada diri sendiri "apa yang sudah kita lakukan untuk negeri ini?". Silakan Anda berbangga menjadi 'paling Indonesia' tetapi jangan sekedar kata-kata tetapi buktikan dengan menjaga dan memelihara peradabannya. Ya, kalau membangun belum bisa minimal bisa memeliharanya ...

Menjaga dan memelihara Indonesia tentu untuk menunjukan kepada dunia jika 'Indonesia ada' dan punya andil dalam percaturan dunia. Karena, akan terdengar omong kosong kalau orang Indonesia suka bicara banyak tentang kondisi negeri orang tetapi kondisi negerinya sendiri begitu 'mengerikan'.

Tidak Usah Menunggu Kaya untuk Diakui Dunia

Saya terinspirasi oleh Muhammad Yunus di Bangladesh dimana dia mendirikan Grameen Bank untuk memberdayakan kaum miskin di sana. Namanya begitu mendunia dan pola pemikirannya ditiru oleh banyak orang di berbagai belahan dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun