Mohon tunggu...
Muhammad Yusuf Ansori
Muhammad Yusuf Ansori Mohon Tunggu... Petani - Mari berkontribusi untuk negeri.

Bertani, Beternak, Menulis dan Menggambar Menjadi Keseharian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Setelah Kesejahteraan, Apa yang Dicari Demonstran?

20 Agustus 2019   07:04 Diperbarui: 20 Agustus 2019   07:12 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Demonstrasi Hongkong menuntut RUU Ekstradisi (kompas.com)

Demontrasi seakan sebuah kebutuhan selain kebutuhan primer bahkan sekunder. Seperti seni, demontrasi seakan sebuah kebutuhan untuk mengekspresikan isi hati.

Kekesalan pada banyak pihak bisa 'dimuntahkan' dengan berteriak di tengah jalan. Negara seakan menjadi sarana untuk menerima apa pun kata-kata yang keluar dari mulut sang demonstran.

Motif dari orang berdemontrasi, tidak bisa dijelaskan secara rinci. Namun, kadang tuntutan orang berdemontrasi bisa menjadi 'rancu' apabila malah mengubah tatanan yang sudah ada.

Misalnya, orang berdemontrasi menuntut Pemerintah memperbaiki keadaan tetapi membuat kemacetan. Kan aneh. Menuntut pihak lain menyelesaikan masalah malah menambah masalah.

Di media sosial, banyak orang berteriak menuntut kesejahteraan. Tetapi, jarang ditemui apa solusi untuk mendatangkannya. Begitu pun berdemontrasi, kalau sekedar menuntut tanpa bisa menawarkan solusi, ya jadi 'basi'.

Saya pernah ikut berdemontrasi. Tentu saja dengan agenda yang jelas bukan sekedar emosi sesaat. Bahkan, dalam prakteknya diusahakan tertib tanpa menganggu ketertiban. Karena dilindungi konstitusi, ya memberitahu polisi agar tidak dicurigai.

Berdemontrasi hampir sama dengan saya menulis opini di blog. Apa yang akan kita sampaikan kepada khalayak benar-benar dipikirkan.

Opini yang akan dibentuk sebagai 'solusi alternatif' dari apa yang telah atau akan dilakukan Pemerintah. Karena, kita yakin solusi yang diusung  bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Apabila demontrasi tanpa solusi, jangan aneh apabila tidak mendapatkan simpati. Berita tentang orang berdemontrasi malah dikomentari dengan 'nyinyir'. Apalagi kalau mahasiswa yang berdemo, kesannya sebagai manusia intelektual malahan luntur.

Solusi Tidak Hanya Demontrasi

Inti dari semua kegiatan adalah membangun negeri, termasuk berdemontrasi. Apabila berdemontrasi bisa menawarkan solusi, maka lakukanlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun