▬▬▬▬▬▬⊰✿🕊️✿⊱▬▬▬▬▬▬
《ALAM TAKAMBANG JADI GURU》
🌹《《نصيحة على المسلم》》🌹
🌹《Nasehat Kepada Muslim》🌹
▬▬▬▬▬▬⊰✿🌺✿⊱▬▬▬▬▬▬
M...A...N...U...S...I...A
Wahai manusia, aku tidak mengetahui kenapa dalam kejap hewan bernama keong terlintas dibenak ku, sejujurnya tidak pernah sekalipun aku memikirkan hal ini dan secara tiba-tiba saja terlintas dibenak ku sambil duduk.
Demi Allah tidaklah sengaja ku memikirkannya bahkan aku sendiri bingung ataukah Allah memberi Hikmah kepada ku, dengan seekor keong di benak ku yang membuat akal berfikir untuk merenung mengambil pelajaran. Mungkin juga sebuah teguran untuk ku dari Tuhan pemberi Hikmah agar belajar kepada sosok keong yang tidak pernah menjadi bahan renungan, kali ini aku sengaja menuliskan untuk umum dengan harapan pelajaran bagi kita semua sebagai nasehat kehidupan.
Kita ketahui bahwa keong bergerak dengan pelan untuk berjalan mencari makan, kalau bahasa lelucon hal itu wajar karena kemanapun ia pergi selalu membawa rumahnya. Namun patut kita bersyukur hendaknya karena Allah tidak menciptakan kita menjadi seekor keong, sebab hewan tidak akan dihisab oleh Allah di Yaumil Mahsyar sehingga tidak menikmati Syurga.
Sementara kita selaku manusia akan dihisab oleh Allah Swt sehingga ada peluang untuk menikmati Syurga, tetapi bukan itu yang akan menjadi pelajaran bagi kita semua dari seekor keong. Ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik dari makhluq Allah yang satu ini seperti:
1. ISTIQOMAH
Belum pernah kita lihat seekor keong meninggalkan rumahnya karena mencari makan dan walaupun tidak mungkin namun disinilah letak tasawufnya, berat dan sulit ia memikul rumah menelusuri bumi yang luas tetapi tetap istiqomah berjalan sedikit demi sedikit dalam kehidupannya.
Jika kita mau belajar kepada keong maka tirulah sifatnya yang Istiqomah meskipun seberat apapun kehidupan, tetap Istiqomah membawa rumah kemana saja pergi yaitu hati yang diisi oleh Iman dan Taqwa kepada Allah Swt. Selamat atau tidaknya seseorang itu sesuai sabdanya Rasulullah Saw yaitu tergantung pada hatinya, hal ini karena hati itu bisa menjadi tempat kediaman Iman-Taqwa dan bisa juga tempat kediaman Jin atau Syetan.
Memang bagi keong mustahil bisa meninggalkan rumahnya dan bagi manusia juga demikian yang tidak bisa meninggalkan hati, namun tidak sedikit juga manusia meninggalkan rumah yang di isi oleh Iman dan Tawqa. Sehingga banyak beriman dan bertaqwa di Masjid semata dan setelah keluar dari Masjid mereka tidak demikian lagi, artinya hati sebagai rumah tempat kediaman Iman dan Taqwa tinggal di Masjid sehingga bermaksiat setelah keluar dari Masjid.
Hal itu bukan karena ia tidak membawa hati akan tetapi hatinya itu sebagai rumah telah diisi oleh Jin atau Syetan setelah keluar dari Masjid, sehingga bisikan dan bujukan atau godaan Syetan tadilah yang mendorongnya untuk jatuh kedalam maksiat.
2. SABAR
Berikutnya tasawuf yang dapat kita petik dari kehidupan seekor keoang adalah sifat sabarnya karena belum pernah kita lihat keong berlari ulah tidak sabar berjalan dengan pelan, walau mustahil hal demikian terjadi tetapi itulah hikmah dari hewan bernama keong yang Allah ciptakan. Agar pelajaran bagi kita selaku makhluq berfikir supaya selalu menanamkan rasa kesabaran pada diri ini dalam keadaan apapun, sabar dalam menuntut ilmu bagi seorang pelajar agar tidak mudah berputus asa serta sabar dalam menghadapi kegagalan sebuah usaha dan jangan menyerah.
Lalu bersabar dalam ketaatan kepada Allah dan jangan patah semangat mendengar cemooh dan ejekan orang, begitu juga bersabar dalam menjauhkan diri dari kemaksiatan dan jangan sampai terperdaya dengan kejahatan nafsu angkara.
3. BERMANFAAT
Selain itu keong juga memiliki protein yang sangat tinggi sehingga peternak bebek mencampurkannya untuk makanan bebek, selain bergizi juga berguna untuk merangsang bebek agar cepat bertelur yang artinya keong bermanfaat juga kepada Makhluk Allah lainnya.
Di sini letak tasawuf bagi kita supaya senantiasa bermanfaat bagi orang lain dimana hal ini juga sejalan dengan perintah Rasulullah Saw dalam hadits Shahih, bahwa sebaik-baiknya manusia ialah yang bermanfaat bagi manusia lainnya seperti saling mengingatkan kepada kebenaran dan kesabaran maupun saling tolong menolong kepada antar sesama.
4. MEWARISI ILMU
Seekor keong bergerak walaupun pelan tetapi ia meninggalkan lendir agar mempermudah jalan bagi keong lainnya, dengan mengikuti lendir tersebut maka temannya lebih mudah bergerak melangkah kedepan karena licin. Dalam hal ini ltak tasawufnya yaitu sebaik-baik orang adalah yang mewarisi/meninggalkan ilmu bermanfaat untuk orang lain, dengan ilmunya itulah orang lain dan generasi dibawahnya menjadi mudah untuk menjalankan kehidupan sesuai aturan Allah dan Rasul-Nya,.
5. PARASIT
Terakhir sebagai penutup ialah suatu hal yang menjadi keharusan bagi kita agar menjauhkan diri dari fitrah seekor keong, dimana menurut para ahli keong kemungkinan besar di dalam tububnya keong menyimpan parasit seperti cacing. Sehingga mesti hati-hati dan ternyata keong juga memiliki sisi kelemahan di balik ia punya kelebihan yang dipaparkan di atas tadi, pelajaran tasawufnya bagi kita disini serupa dengan fitrahnya manusia yang juga jauh dari kesempurnaan.
Jika mencari sesuatu yang sempurna mungkin ada yang menjual di warung kopi dan kedai-kedai tertentu lainnya, sedangkan atas nama manusia tidak akan ada yang sempurna karena pasti mereka memiliki kekurangan.
Namun yang menjadi parasit bagi seorang manusia ialah penyakit hati seperti sifat sombong dan takabur lalu iri serta dendam dan dengki, begitu juga dengan riya dan tinggi hati serta berprasangka buruk kepada Allah dan kepada sesama manusia. Ini semua yang harus kita diwaspadai dan sangat berbahaya karena dapat menyebabkan hati menjadi mati, dengan itulah mari kita selalu senantiasa memohon perlindungan kepada Allah dari penyakit hati tersebut:
Allahumma Ati Nafsi Takwaha wa Zakkiha Anta Khairu Man Zakkaha Anta Waliyyuha wa Maulaha, Allahumma Inni A'udzubika Min 'Ilmil La Yanfa'u wa Min wa Min Rizkin Haram wa La Thaiba,, wa A'udzubika Min Qalbil La Yakhsya'u wa Min Nafsin La Tasyba'u wa Min Da'watin La Yustabu Laha,.
"Ya Allah, karuniakan kepada jiwaku ketakwaan,, sucikan ia, sesungguhnya Engkaulah sebaik2 yang mensucikannya,, Engkaulah yang menjaga serta melindunginya,. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat dan dari rizki yang haram serta tidak baik, berlindung dari hati yang tidak khusyuk dan jiwa yang tidak puas serta doa yang tidak dikabulkan,."
▬▬▬▬▬▬⊰✿📖✿⊱▬▬▬▬▬▬
• 🕌Da'wah Masa Kini🕌 •
•🕋📱Sejak 12 Agustus 2017📱🕋•
▬▬▬▬▬▬⊰✿📚✿⊱▬▬▬▬▬▬
• 🧕🏻Majelis Akhwat Nusantara🧕🏻 •
•🕋📱Sejak 12 Februari 2019📱🕋•
▬▬▬▬▬▬⊰✿📚✿⊱▬▬▬▬▬▬
▬▬▬▬▬▬⊰✿☪️✿⊱▬▬▬▬▬▬
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H