Bulukumba adalah salah satu dari 24 Kabupaten Kota yang berada di Provinsi Sulawesi Selatan. Bulukumba terkenal di Luar Negeri sebagai Asal Kapal Pinisi.
Data BPS Kabupaten Bulukumba tahun 2021, Kabupaten ini berpenduduk 437.610 jiwa. Terdiri atas 10 Kecamatan, 27 Kelurahan, serta 109 Desa. Yang luas Wilayahnya adalah 1.154,58 km (Kilometer Persegi).
Sejarah Singkat Bulukumba
Kata "Bulukumba" berasal dari 2 penggalan Kata dari Bahasa Bugis, "Bulu'ku" dan "Mupa" yang "Masih Gunung Milik saya atau Tetap Gunung Milik saya".
Mitologi ini muncul pada abad ke--17 Masehi saat terjadi perang saudara antara 2 Kerajaan Besar di Sulawesi, antara Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone. Di pesisir pantai yang bernama "Tana Kongkong", para utusan Kerajaan Gowa dan Kerajaan Bone berunding secara Damai untuk menetapkan Batas wilayah Kerajaan masing-masing.
Bangkeng Buki' yang berarti Kaki Bukit, adalah sebuah Bukit Kecil yang merupakan Barisan dari Lereng Bukit Gunung Lompobattang ini diklaim oleh pihak Kerajaan Gowa sebagai batas wilayah kekuasaannya mulai dari Kindang sampai ke wilayah bagian Timur. Namun pihak Kerajaan Bone berkeras mengklaim bahwa Bangkeng Buki' juga masuk sebagai wilayah kekuasaannya mulai dari Barat hingga ke Selatan.
Dari Peristiwa tersebut, tercetuslah kalimat dalam bahasa Bugis "Bulu'kumupa" yang kemudian mengalami perubahan Dialek menjadi "Bulukumba". Maka sejak saat itulah nama BULUKUMBA mulai dikenal, hingga Resmi menjadi nama Kabupaten.
Dengan adanya Undang--Undang Nomor 29 Tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah--daerah Tingkat II di Sulawesi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor 5 Tahun 1978, tentang Lambang Daerah, maka Nama Bulukumba Resmi menjadi Nama Kabupaten.
Seminar Sehari pada tanggal 28 Maret 1994 dengan narasumber Prof. Dr. H. Ahmad Mattulada (Ahli Sejarah dan Budayawan), maka ditetapkanlah tanggal 4 Februari 1960 sebagai Hari Jadi Kabupaten Bulukumba, dengan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1994. Dan Secara Yuridis Formal Kabupaten Bulukumba resmi menjadi Daerah Tingkat II dengan ditetapkannya Lambang Daerah Kabupaten Bulukumba oleh DPRD Kabupaten Bulukumba pada tanggal 4 Februari 1960. Dan pelantikan bupati pertama, yaitu Andi Patarai pada tanggal 12 Februari 1960.
Itu berarti pada tanggal 4 Februari 2022 mendatang, Kabupaten Bulukumba akan merayakan Hari Jadi yang ke-62 tahun sejak terbentuknya.
Sejak Resmi menjadi Kabupaten mulai Tahun 1960, Kabupaten Bulukumba sudah dipimpin oleh 10 (Sepuluh) Orang Bupati dan 3 (Tiga) Orang Penjabat (Plt. Bupati) yang mengisi kekosongan Jabatan.
Saat ini Kabupaten Bulukumba di Nahkodai oleh Bupati H. A. Muchtar Ali Yusuf yang dikenal dengan sapaan Bapak Andi Utta, dan Wakilnya Drs. H. Andi Edy Manaf.
Jika dibandingkan dengan Umur Manusia, maka usia 62 Tahun adalah Usia Sepuh, sudah mengalami berbagai macam Pengalaman Hidup, Asam Garam Kehidupan. Maka harapan Masyarakat Bulukumba, di usianya yang menjelang 62 Tahun ini, kiranya Pemerintah Kabupaten Bulukumba, baik dari Eksekutif maupun Legislatif yang mana mereka sebagai Pemegang Amanat Rakyat dalam Menjalankan Pemerintahan semakin Bijak dalam menetapkan Kebijakan dan menerapkannya dalam tatanan Kehidupan.
Dan penulis sebagai warga masyarakat yang berdomisili di Kabupaten ini, berharap semoga Allah selalu memberikan Rahmat-Nya kepada NKRI secara umum dan kepada Negeri Bulukumba ini secara Khusus serta Menjauhkan kita semua dari segala Musibah.
Bagi Pembaca yang Budiman, yang mungkin belum mengetahui sama sekali tentang Bulukumba, maka disini kami menjelaskan sedikit tentang Bulukumba berdasarkan pengamatan dan Pengalaman Penulis selama hidup dan bersosialisasi di Bulukumba.
Bulukumba terkenal akan :
1. Pesona Pasir Putih Pantai Bira atau Tanjung Bira, ini juga yang membuat penulis Penasaran waktu pertama kali mendengar kata Bulukumba. Memang Pasirnya Putih Banget, ada yang Kasar dan ada pula yang halus banget. Penasaran kan? :)
2. Kapal Pinisi, nah kalau tentang hal ini pembaca mungkin juga sudah mengetahuinya melalui berbagai literatur atau artikel di Internet. Malah penulis pernah menonton film dokumenter bahwa bangsa eropa belajar membuat kapal layar dari orang Ara yang merupakan orang Bulukumba.
Maka Tak Heran jika Kabupaten Bulukumba disebut juga sebagai Bumi Panrita Lopi, Buminya para Ahli Pembuat Perahu / Kapal Pinisi.
Nah, bagi para Saudagar yang ingin memesan Kapal Pinisi, bisa datang langsung melihat proses Pembuatan Kapal tersebut. Masih banyak kok para Pembuat Kapal Pinisi di Bulukumba ini, keahlian tersebut sudah turun-temurun beberapa Generasi.
Atau bagi kalian yang sekedar melancong, atau Jalan-jalan, bisa membeli Souvernir Kapal Pinisi sebagai Pajangan di Rumah atau dijadikan oleh-oleh bagi sahabat di daerah asalnya.
3. Jagung Marning, Camilan Khas Daerah Bulukumba. Berbeda dengan Popcorn, Jagung Marning direbus kemudian dikeringkan lalu digoreng setengah itu dicampur dengan pilihan rasa, ada yang Original, Asin, Pedas bahkan Manis. Malah kini dipadukan dengan Kacang Goreng.
Camilan khas ini sangat cocok dijadikan teman ketika Ngopi Bareng atau Nonton Bareng bersama teman-teman.
4. Dikelilingi oleh deretan Pantai Berpasir Putih. Nah, perlu diketahui bahwasanya Pantai di Kabupaten Bulukumba ini bukan hanya Pantai Bira loh? :)
Tapi Mulai yang terdekat dari Kota Bulukumba, ada Pantai Lemo-lemo, Pantai Ruku-ruku, Pantai Wandu (Wandu Beach), Pantai Darubiah (Darubiah Beach), Pantai Pusahelu, Pantai Bara yang bersambung dengan Pantai Bira yang sudah terkenal.
Lalu Pantai di Sisi Utara, ada Pantai Pantai Pantai Panrangluhu, Pantai Malikita, Pantai Marumasa, Dego-dego na Bira, Pantai Kasuso, Apparalang The Hidden Paradise, Pantai Mandala Ria, Pantai Samboang, Pantai Ujung Tiro, Permandian Alam Limbua. Dan masih banyak Potensi Spot Wisata yang belum dijamah atau dikembangkan.
5. Bukan saja terkenal akan keindahan Pantainya yang seakan berjejeran, sambung menyambung. Bulukumba juga terkenal akan Pesona Alam Pegunungannya yang masih asri dan Wisata Air Terjunnya, Seperti Puncak Kahayya atau Donggia Hills dan Air Terjun Bravo 45.
6. Permandian Mata Air Alaminya juga banyak, mulai dari Telaga Biru Ere Merasa, Permandian Mata Air Lotong-lotong, Wisata Alam Buhung, Permandian Borongkaluku, Permandian Lembah Biru, dll.
7. Suku Adat Kajang Ammatoa. Adalah Suku yang Menjaga Adat-istiadat yang tinggal di Kawasan Adat Ammatoa. Dikenal dengan Ciri Khas Pakaian Hitam.
8. Keramahan Masyarakat Bulukumba yang diatas rata-rata. Bagi para pendatang tidak usah Khawatir, Masyarakat Bulukumba juga ramah, mereka juga Welcome. Karena Masyarakat Bulukumba sadar bahwa Daerah mereka sejak dulu menjadi salah satu Pilihan Utama Destinasi wisata. Jadi mereka sudah terbiasa dengan para pengunjung dari luar daerah.
Untuk mengetahui Kabupaten ini secara mendetail, silahkan klik :
Kabupaten Bulukumba
https://maps.app.goo.gl/PbCUKtcKU9XLU2dw8
Atau dengan membaca Artikel yang membahas tentang Kabupaten Bulukumba ini.
O iya, info tambahan saja, antara penulis dengan Kabupaten Bulukumba ini adalah sama-sama 4 Februari :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H