PerempuankuÂ
Inginku tuliskan sebuah puisi untukmu tapi aku tidak tahu harus mulai dari mana dan bagaimana....
Aku tidak mampuÂ
Menggambarkan sebuah rasaÂ
Pada cinta yang bermukim di jiwaÂ
Entah mungkin terlalu besar cintanya
Ataukah terlalu suci bagikuÂ
Hingga menjadikannya sebuah rasaÂ
Lidahku keluh untuk sekedar berucapÂ
Tanganku gugup untuk menuliskanÂ
 kalimatÂ
Aku malu berimajinasiÂ
Pada parasnya yang menawan
Bahkan aku berani mengatakanÂ
Bahwa ia lebih jelita daripada bidadari
Surga
 Namun aku dikatakan orang hanya bualanÂ
Dan kata mereka yang mengertiÂ
Aku sedang kasmaranÂ
Siapa yang peduli
Mereka sama sekali tidak melihat apa yang aku lihatÂ
Mereka sama sekali tidak merasa apa yang aku rasakanÂ
Ingin aku gambarkan pada puisi supaya mereka mengerti dan percayaÂ
Bahwa perempuan yang kucintai lebih jelita daripada bidadari syurgaÂ
Namun aku tak mampu pada cintanya yang se suci embun di pagi hari
Dia hanya milikku seorang, kan ku jaga kehormatannyaÂ
Dan hanya aku seorang yang dapat menikmati keindahannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H