Mohon tunggu...
Muhammad Wijdan Khoiri
Muhammad Wijdan Khoiri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Indonesia

Saya merupakan seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Lebih dalam Etika Keperawatan Menurut Perspektif Islam

22 Desember 2023   18:07 Diperbarui: 22 Desember 2023   18:12 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abstrak

Etika keperawatan merupakan sebuah pedoman yang mengatur benar atau salahnya seorang perawat dalam memberikan suatu tindakan kepada pasien. Sebagai seorang perawat yang profesional, etika keperawatan sangat penting untuk diketahui dan dikaji lebih dalam agar terciptanya suatu asuhan keperawatan yang berkualitas. Islam menjadi agama dengan pemeluk terbanyak di Indonesia, tentu ajaran yang dibawa dapat memberikan pedoman yang sejalan dengan prinsip etika dalam keperawatan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan tambahan terkait etika keperawatan dari sudut pandang Islam dan menemukan relevansi etika keperawatan dengan ajaran atau budaya dalam Islam. Metode analisis yang digunakan adalah menggunakan studi literatur. Pembahasan yang diuraikan mengenai pengertian etika, pengertian etika keperawatan, sejarah filosofis etika keperawatan dalam Islam, dan ajaran atau budaya Islam yang sesuai dengan keperawatan.

Pendahuluan

Perawat merupakan suatu profesi yang pelayanannya sangat dekat dengan pasien sehingga dalam proses pelayanan, perawat perlu berpacu pada kode etik. Berbicara tentang kode etik pasti akan berhubungan dengan bagaimana cara seseorang berperilaku. Apakah perilaku tersebut baik atau buruk di mata orang lain? Hal itu tergantung dari kebiasaan dan sifat seseorang yang akan tercermin melalui bagaimana ia berada di lingkungan sekitar.

Sebagai warga negara indonesia yang dikenal dengan mayoritas penduduk beragama Islam, segala kebiasaan yang dilakukan akan merujuk kepada ajaran dan budaya Islam. Dalam ajaran yang dibawa oleh Islam, segala sesuatu sudah memiliki aturannya sendiri salah satunya adalah bagaimana cara seseorang berperilaku baik atau biasa dikenal dengan akhlakul karimah. Hal ini sejalan dengan kode etik yang menjadi landasan seseorang dalam berperilaku. Oleh karena itu, dalam tulisan kali ini, penulis akan mengulas tentang pengertian etika, pengertian etika keperawatan, sejarah filosofis etika keperawatan dalam Islam, dan ajaran atau budaya Islam yang sesuai dengan keperawatan.

Metode

Metode yang digunakan dalam pembuatan tulisan ini adalah menggunakan studi literatur. Studi literatur adalah cara untuk meneliti suatu topik dengan mengumpulkan data pustaka dari berbagai sumber yang valid, membaca sumber, mencatat hasil bacaan, dan mengolah bahan penelitian yang telah dibaca dan dicatat (Kartiningsih, 2015).

Hasil dan Pembahasan

Manusia sebagai makhluk sosial akan selalu bergantung dengan orang lain melalui berbagai interaksi ketika melakukan aktivitas sehari - hari. Ketika seseorang melakukan interaksi dengan orang lain, diperlukan adanya suatu pedoman yang mengatur perilaku tersebut. Dalam hal ini, muncul istilah etika. 

Secara etimologis kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos dan ethikos. Ethos yang berarti sifat, watak, adat, kebiasaan, tempat yang baik, sedangkan ethikos artinya susila, keadaban atau kelakuan, dan perbuatan yang baik. Sedangkan jika ditinjau dari bahasa latin, etika adalah ethnic, yang berarti kebiasaan (Jamil, 2022). Dalam KBBI, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk tentang hak dan kewajiban moral atau akhlak. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa etika adalah suatu pedoman atau acuan seseorang dalam berkebiasaan baik sehingga dapat memiliki sifat dan watak yang baik. 

Perawat merupakan suatu profesi yang sangat dekat dan sering melakukan interaksi dengan pasien. Hal ini menunjukkan bahwa seorang perawat tidak lepas dari etika yang menjadi landasan dalam mengambil suatu keputusan ketika memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Menurut Wahyuni (2021), etika profesi keperawatan adalah filsafat yang mengarahkan tanggung jawab moral yang mendasari pelaksanaan praktik keperawatan. Dalam Hijriana (2023) juga dikatakan bahwa etika keperawatan dapat dijadikan sebuah acuan seorang perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien dengan memperhatikan moral - moral yang ada. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan etika keperawatan merupakan suatu acuan yang dapat mengarahkan tanggung jawab seorang perawat ketika memberikan pelayanan kepada pasien dengan memperhatikan moral - moral.

Awal mula etika keperawatan ini dikenal adalah pada masa Rufaidah Al-Aslamiyah. Di sekitar abad 6-7 M, tenaga kesehatan yang profesional sedang sangat dibutuhkan mengingat seringnya terjadi konflik peperangan yang melibatkan umat Islam dan Rasulullah SAW. Menurut hadits Shahih Al-Bukhari, Rasulullah SAW terlibat dalam enam belas kali peperangan. Namun, dari hadits riwayat Muslim dikatakan bahwa Rasulullah SAW terlibat dalam perang sebanyak sembilan belas kali. Konflik tersebut mengakibatkan banyak korban, baik dalam cidera fisik maupun trauma psikologis 

Pada saat itu, sebagian besar perawat adalah wanita yang berusia 20 - 45 tahun. Kebanyakan mereka adalah seorang istri, putri, dan sahabat perempuan. Mereka memiliki peran penting dalam melawan prajurit yang terluka pada garis belakang pertempuran. Partisipasi mereka dilandaskan oleh inisiatif yang kuat dan mendapatkan persetujuan dari Rasulullah SAW (Saputra et al., 2020). Di zaman itu, banyak para wanita yang ingin ikut berkontribusi dalam perang dengan alasan ingin jihad fi sabilillah. Rasulullah SAW tidak mengizinkan wanita untuk melakukan perang melawan musuh, Rasulullah SAW memberikan alternatif lain agar para wanita bisa berkontribusi untuk jihad fi sabilillah dengan menganjurkan mereka untuk memberikan pengobatan kepada para pasukan prajurit yang mengalami cedera atau luka ketika berperang.   

Ku'aibah binti Sa'ad atau biasa dikenal hingga saat ini dengan nama Rufaidah Al-Aslamiyah merupakan orang yang dikenal sebagai perawat pertama dalam Islam. Ia merupakan anak dari seorang tabib yang berasal dari Bani Aslam. Rufaidah banyak belajar tentang ilmu kesehatan dari ayahnya. Ia selalu melihat ayahnya ketika memberikan pengobatan kepada orang lain. Ayahnya dikenal oleh masyarakat jazirah Arab karena pengobatan yang diberikan selalu manjur melalui jampi, jimat, atau doa-doa khusus yang dibacakan. Saat remaja, Rufaidah selalu membantu ayahnya dengan menerapkan ilmu keperawatan yang telah diwariskan ayahnya sebagai perbekalan dalam membantu ayahnya sebagai seorang tabib sehingga muncul rasa ketertarikan Rufaidah dengan ilmu kesehatan. Seiring berjalannya waktu, Rufaidah semakin mendalami ilmu kesehatan dan menggabungkan pemahamannya terkait ilmu keperawatan dengan ajaran agama Islam. Diperkirakan ia menggabungkan pemahamannya sebelum terjadinya perang badar pada tahun 622 M. Perubahan yang terjadi ketika Rufaidah menerapkan dua hal tersebut adalah terkait kebersihan dan cara pengobatan ayahnya. Kebersihan merupakan bagian dari ajaran Islam dan menjadi hal yang penting karena sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW untuk mengutamakan kebersihan pada sistem kesehatan. Ketika ayah dari Rufaidah melakukan praktik, kondisi tempat pelayanan kurang baik untuk proses pengobatan. Kemudian, terkait cara pengobatan, Rufaidah menghilangkan cara jampi dan jimat untuk mengobati pasien karena penggunaan cara ini berisiko menyekutukan Allah SWT sehingga ia mengubahnya dengan bacaan doa, sholawat, dan ajaran Islam lainnya (Saputra et al., 2020).

Dalam melakukan praktik keperawatannya, Rufaidah dikenal sebagai orang yang sabar, baik, berdedikasi dan setia dengan pekerjaannya. Tidak hanya itu, praktik keperawatannya juga memberikan pengaruh besar terhadap keperawatan modern karena ia menciptakan kode etik yang masih digunakan oleh para perawat di masa kini. Ia telah menciptakan kode etik jauh sebelum Florence Nightingale terkenal (Saputra et al., 2020). Dalam prinsip kode etik yang diciptakan Rufaidah, ia menekankan bahwa keperawatan berlandaskan atas kepedulian (Caring) yang disesuaikan dengan perkembangan budaya. 

Bersikap Caring kepada orang lain dianggap sebagai bagian dari pemikiran yang sampai saat ini menjadi ajaran umat Islam. Hal tersebut dikarenakan Rasulullah SAW sebagai suri tauladan selalu peduli kepada siapapun sehingga Islam menekankan kepedulian tidak hanya kepada manusia, namun kepada makhluk hidup lain. Islam juga mendefinisikan keperawatan sebagai pemenuhan kebutuhan orang lain. Rasulullah SAW bersabda "Siapapun yang berusaha memenuhi kebutuhan orang lain (pasien) akan diberikan pahala pengampunan atas segala dosanya meskipun kebutuhan tersebut tidak terpenuhi." (Alimohammadi et al., 2013)

Kesimpulan dan Saran

Islam memandang perawat sebagai suatu profesi yang mulia karena dengan tugas - tugasnya yang dapat menyelamatkan manusia. Seperti di dalam Q.S Al-Ma'idah: 32 yaitu "Barangsiapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara semua kehidupan manusia." Dengan adanya perawat, kebutuhan dasar manusia dapat terpenuhi dengan memperhatikan kode etik yang menjadi ilmu sekaligus arahan dalam memberikan pelayanan berupa asuhan keperawatan. Kode etik perawat sangat berbanding lurus dengan ajaran agama Islam karena segala hal yang menjadi landasan prinsip etik keperawatan merupakan bagian dari ajaran dan budaya Islam, seperti kebersihan, kepedulian, menjunjung tinggi martabat manusia, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, apabila seorang perawat profesional, khususnya yang beragama Islam, telah berpedoman pada prinsip etik ketika memberikan pelayanan, maka secara tidak langsung ia juga telah melakukan kebaikan atas perintah Tuhan nya.

Ucapan Terimakasih

Penulis mencurahkan rasa syukur kepada Allah SWT. atas berkat dan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Selain itu, tak lupa penulis berterima kasih kepada Prof. Rr. Tutik S Hariyati, MARS selaku fasilitator mata kuliah Profesionalisme dalam Keperawatan Kelas C, atas bimbingan, petunjuk, dan feedback yang konstruktif sehingga memungkinkan penulis untuk menyelesaikan tugas ini sampai akhir. Terakhir, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada keluarga, teman-teman, dan orang terdekat yang telah memberikan dukungan serta motivasi selama proses penyelesaian tugas  

Referensi

Alimohammadi, N., Taleghani, F., Mohammadi, E., & Akbarian, R. (2013). Nursing in Islamic thought: Reflection on application nursing metaparadigm concept: A philosophical inquiry. Iranian journal of nursing and midwifery research, 18(4), 272--279. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3872860/ 

Hijriana, I. (2023). BUKU AJAR ETIKA KEPERAWATAN (Efitra, Ed.). PT. Sonpedia Publishing Indonesia. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=JYjYEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=etik+keperawatan+adalah&ots=2ah3U0xPPn&sig=HLI0vOWpPUXrOgRHSAcbolPmMRo&redir_esc=y#v=onepage&q=etik%20keperawatan%20adalah&f=false 

Jamil, J. (2022). Etika Profesi Guru (Safrinal, Ed.). CV. AZKA PUSTAKA.

Kartiningsih, & Diah, E. (2015). Panduan Penyusunan Studi Literatur. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Mojokerto: Politeknik Kesehatan Majapahit Mojokerto.

KBBI. (n.d.). Etika. https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/etika 

Saputra, A. H., Kusdiana, A., & Rahmatillah, T. (2020). Rufaidah Al-Aslamiyah: Perawat Pertama di Dunia Islam (Abad 6-7 M.). Historia Madania, 4(1), 1-26. https://nationalgeographic.grid.id/read/133783746/rufaidah-al-aslamiyah-perawat-pertama-dalam-sejarah-peradaban-islam?page=all 

Wahyuni, S. (2021). Etika keperawatan dan hukum kesehatan ; Buku Lovrinz Publishing (A. Rahmawati, Ed.; 1st ed.). LovRinz Publishing. https://books.google.co.id/books?hl=id&lr=&id=wAlBEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=etik+keperawatan+adalah&ots=gXbm5nzf_w&sig=h6ExMlEtlKy7OPK1s43TXShLftA&redir_esc=y#v=onepage&q=etik%20keperawatan%20adalah&f=false

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun