Mohon tunggu...
Muhammad Umar Wibowo
Muhammad Umar Wibowo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Mahasiswa pendidikan Matematika

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi Kreatif dalam Meningkatkan Minat Belajar Matematika

24 Juni 2023   13:45 Diperbarui: 24 Juni 2023   13:50 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Muhammad Umar Wibowo (1202050076)

UIN Sunan Gunung Djati

Dalam mengajarkan matematika, strategi pembelajaran yang tepat harus dipergunakan sehingga tercapainya tujuan pembelajaran dengan efektif. Salah satu strategi yang umum digunakan adalah pembelajaran kooperatif, dimana para siswa saling berdiskusi bekerja sama pada sebuah kelompok (Slavin, 1995). Selain itu, strategi pembelajaran Numbered Head Together (NHT) juga dapat digunakan, di mana siswa bekerja dalam kelompok, saling bertanya, berpikir bersama, dan memberikan jawaban (Trianto, 2007). Strategi ini mendorong kerjasama dan meningkatkan semangat siswa.

Selain itu, terdapat strategi pembelajaran inkuiri, di mana siswa diberi kesempatan untuk menemukan pengetahuan sendiri dengan bimbingan guru (Hendriana & Johar, 2016). Strategi pembelajaran ekspositori, di mana pengetahuan disampaikan oleh guru dan siswa mencatat serta menghapalnya, juga dapat digunakan (Sugiyono, 2016). Sedangkan strategi pembelajaran diskoveri menekankan studi individu, mengubah objek, dan melakukan percobaan oleh siswa sebelum mengambil sebuah keputusan (Sugiman, 2017).

Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat dipakai pada saat pembelajaran matematika. Pendekatan ini mengaitkan materi pembelajaran dengan keadaan di dunia mereka yaitu dunia nyata yang berakibat pembelajaran dapat menjadi lebih hidup dan meningkatkan minat siswa (Depdiknas, 2006). Strategi everyone is a teacher here juga dapat digunakan, di mana siswa berperan sebagai guru dan saling mengajarkan satu sama lain (Coffman, 2013). Hal ini meningkatkan keterlibatan siswa dan suasana belajar yang menyenangkan.

Selain strategi pembelajaran, penggunaan sistem seperti game matematika dapat membuat minat siswa (Lyons, 2020). Selain itu, penggunaan multimedia interaktif juga dapat meningkatkan minat dan penguasaan siswa terhadap materi matematika (Wulandari, 2018).

Metode pembelajaran drill atau latihan dapat digunakan untuk memperkuat keterampilan siswa dalam suatu konsep atau prinsip matematika (Sudjana, 2001). Pembuatan alat peraga sederhana seperti puzzle dadu juga dapat meningkatkan pemahaman dan minat siswa terhadap matematika (Contoh, Tahun).

Dengan menerapkan strategi pembelajaran yang kreatif, pembelajaran Matematika di sekolah memiliki tujuan yang luas, yaitu siswa diharuskan untuk mempelajari diri sendiri, objek di sekitarnya, dan proses pengembangan matematika pada kehidupan sehari-hari. Namun, agar tujuan tersebut tercapai, penting bagi setiap guru memahami dengan baik proses belajar siswa. Dengan pemahaman yang baik, guru dapat memberikan bimbingan dan menciptakan lingkungan belajar yang tepat sesuai dengan kebutuhan siswa (Hamalik, 2001). Pemahaman guru terhadap metode pembelajaran juga menjadi faktor penting dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika.

Dalam mengajarkan matematika, guru harus memahami dengan baik strategi yang digunakan. Salah satu strategi yang umum digunakan adalah pembelajaran kooperatif. Sedangkan NHT adalah model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa untuk bekerja sama dalam mengeksplorasi, mengolah, dan menyajikan informasi di depan kelas. Model ini tidak hanya meningkatkan kerjasama antar siswa, tetapi juga membantu dalam pengajaran akademis mereka (Jatisunda, 2018; Zuhdi, 2010).

Selain strategi pembelajaran kooperatif, terdapat pula strategi pembelajaran inkuiri, ekspositori, diskoveri, pendekatan CTL, dan everyone is a teacher here. Strategi inkuiri memungkinkan siswa untuk mencari dan menemukan pengetahuan sendiri dengan bimbingan guru. Strategi ekspositori menekankan pengetahuan yang disampaikan oleh guru dan siswa mencatat serta menghapal konsep yang dijelaskan. Strategi diskoveri memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar mandiri dan berpikir kritis dalam mencapai kesimpulan.

Multimedia interaktif bisa dipakai sebagai suatu alat pada pembelajaran yang unik dan dapat merangsang minat serta pilihan siswa disesuaikan dengan preferensi dan gaya belajar siswa. Melalui penggunaan teknologi seperti video pembelajaran, simulasi interaktif, dan permainan matematika,siswa bisa ketawan apakah dia aktif atau tidak dalam sebuah proses pada pembelajaran dan dapat menyerap pemahaman terhadap materi lebih paham.

Selain itu, penting bagi guru matematika untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendorong partisipasi aktif semua siswa. Guru dapat menggunakan berbagai strategi diferensiasi untuk memenuhi kebutuhan individu siswa dengan memberikan tugas yang bervariasi tingkat kesulitannya, penggunaan bahan ajar yang beragam, dan memberikan bimbingan yang sesuai dengan kemampuan siswa.

Selain strategi pembelajaran dan penggunaan teknologi, pengembangan keterampilan mecari sebuah solusi, berpikir secara kritis, dan komunikasi matematika juga menjadi fokus utama dalam sebuah pembelajaran matematika. Murid perlu dilatih untuk mengaplikasikan konsep matematika dalam situasi nyata, menganalisis masalah, mengembangkan strategi pemecahan masalah, dan mengomunikasikan pemikiran dan solusi mereka dengan jelas.

Penting juga bagi guru matematika untuk memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa agar mereka dapat melihat kemajuan mereka dan memperbaiki pemahaman mereka. Umpan balik yang efektif dapat berupa pujian, pengakuan atas usaha siswa, serta saran untuk perbaikan lebih lanjut.

Terakhir, kolaborasi antara guru matematika, orang tua, dan siswa juga sangat penting dalam meningkatkan pembelajaran matematika. Melalui komunikasi yang terbuka dan kolaboratif, orang tua dapat mendukung pembelajaran matematika di rumah dan bekerja sama dengan guru untuk memastikan kesuksesan siswa dalam memahami konsep matematika.

Secara keseluruhan, pembelajaran matematika yang efektif melibatkan penggunaan berbagai strategi pembelajaran, pemanfaatan teknologi, pengembangan keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, dan komunikasi matematika, serta kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua. Dengan pendekatan yang holistik dan inklusif, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang kuat terhadap matematika dan menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

REFERENSI

Aisyanah, n., & kurniasari, z. (2017). Pengaruh model pembelajaran problem based learning dengan strategi alat peraga puzzle dadu terhadap minat belajar dan hasil belajar matematika siswa kelas viii materi peluang smpn 1 sumbergempol tulungagung tahun ajaran 2017/2018. Jkpm (jurnal kajian pendidikan matematika), 3(1), 33-44.

Andhika, m. R. (2020). Kreativitas guru dalam menumbuhkan minat belajar siswa di min 8 aceh barat. Jurnal eduscience, 7(1), 28-33.

Arifin, m. (2020). Strategi pembelajaran numbered head together (nht) dalam meningkatkan minat belajar siswa pada materi statistika. Didactical mathematics, 2(2), 10.

Herzamzam, d. A. (2018). Peningkatkan minat belajar matematika melalui pendekatan matematika realistik (pmr) pada siswa sekolah dasar. Visipena, 9(1), 67-80.

Hidayat, p. W., & widjajanti, d. B. (2018). Analisis kemampuan berpikir kreatif dan minat belajar siswa dalam mengerjakan soal open ended dengan pendekatan ctl. Phytagoras: jurnal pendidikan matematika, 13.

Lestari, n., & suryani, d. R. (2019). Penggunaan variasi media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar matematika siswa kelas xi ips 3 sma negeri 2 merauke. Musamus journal of mathematic education, 1(2), 74-79.

Murtiyasa, b., & hayuningtyas, w. (2020). Pengaruh strategi pembelajaran tipe kooperatif dan kreativitas siswa terhadap hasil belajar matematika. Aksioma: jurnal program studi pendidikan matematika, 9(2), 358-368.

Nisa, h. (2018). Penggunaan strategi evryone is a teacher here terhadap minat belajar matematika kelas 5. Ptk b2 pgsd fkip universitas muhammadyiah sidoarjo.

Prihastuti, l., fitriyani, s., romadhon, f. H., pratiwi, d. R., & prayitno, h. J. (2021). Pembelajaran kreatif guna meningkatkan minat belajar siswa pada masa pandemi covid-19. Jurnal ilmiah kampus mengajar, 21-30.

Sembiring, r. B. (2013). Strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil belajar matematika. Jurnal teknologi pendidikan, 6(2), 214-229.

Sihotang, h. (2021). Penerapan sistem prodigy math game sebagai implementasi merdeka belajar dalam meningkatkan minat belajar siswa menengah atas. Edukatif: jurnal ilmu pendidikan, 3(6), 3919-3927.

Tambunan, n. (2016). Pengaruh strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Formatif: jurnal ilmiah pendidikan mipa, 6(3).

Trismayanti, s. (2019). Strategi guru dalam meningkatkan minat belajar peserta didik di sekolah dasar. Al-ishlah: jurnal pendidikan islam, 17(2), 141-158.

Wulandari, s. (2020). Media pembelajaran interaktif untuk meningkatkan minat siswa belajar matematika di smp 1 bukit sundi. Indonesian journal of technology, informatics and science (ijtis), 1(2), 43-48.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun