c. Makna Sinkronik dan Diakronik
Makna sinkronik merupakan makna kata yang statis karena tetap dan tidak ada perubahan. Sementara itu, makna diakronik merupakan sebuah perspektif linguistik yang menekankan pada konsep waktu, sehingga pada makna ini suatu kata senantiasa berubah mengikuti wilayah, masyarakat, dan waktu tertentu kata tersebut digunakan. Toshihiko Izutsu kemudian membagi periode semantuk Alquran ke dalam tiga masa, yakni periode pra-Qur'anik (Jahiliyah), Qur'anik, dan pasca-Qur'anik.
• Pra Qur’anik
Kata العصر pada masa sebelum diturunkannya Alquran masih bermakna umum, yakni memeras. Kata العصر belum dimaknai sebagai salah satu dari waktu mendirikan sholat karena pada masa itu belum ada perintah mendirikan sholat / melaksanakan sholat di waktu tertentu
• Qur’anik
Surah Al-‘Ashr turun ketika Nabi Muhammad SAW masih di kota Makkah. Pada masa ini, masyarakat/umat Islam awal mulai mengetahui berbagai pembagian waktu, seperti dhuha, fajar, falaq, subuh, ‘ashr, dan lain sebagainya. Hal ini wajar karena pada masa inilah Allah SWT sering menggunakan istilah-istilah tersebut (yang berkaitan dengan waktu) untuk dijadikan sebagai sumpah di beberapa ayat Alquran.
• Pasca Qur’anik
Seiring berjalannya waktu, pemaknaan ‘ashr mengalami pengembangan. Menurut Syekh asy-Sya’rawi, dalam kitab Tafsir Juz ‘Amma (hlm. 520-521) bila diucapkan secara umum, maka makna dari kata al-‘ashr adalah waktu salat asar. Makna ashar terkadang berpindah dari makna khusus, yaitu waktu antara zuhur dan magrib saja, menjadi makna “waktu” yang berlangsung sehari semalam yang tidak lepas dari kewajiban salat di dalamnya, yakni “salat asar”
Kesimpulan.
Kata dalam bahasa Arab ternyata memiliki beragam arti yang berbeda, salah satunya ditunjukkan dengan kata ‘ashr. Melalui pendekatan semantik yang dikenalkan Toshihiko Izutsu, kita dapat mengetahui bahwa suatu kata memiliki arti yang berbeda-beda ketika menggunakan berbagai pendekatan. Selain itu, melalui pendekatan yang dilakukan Izutsu kita dapat mengetahui bahwa sebagai sebuah objek kajian, Alquran memiliki sudut pandangnya (worldview) sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H