Mohon tunggu...
Muhammad Tegar
Muhammad Tegar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Program Studi: Sarjana Sistem Informasi | Jurusan: Sistem Informasi | Fakultas: Ilmu Komputer | NIM: 41823010080 | Universitas Mercu Buana | Dosen: Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebatinan Ki Ageng Suryomentaram pada Upaya Pencegahan Korupsi dan Transformasi Memimpin Diri Sendiri

29 November 2024   12:58 Diperbarui: 29 November 2024   12:58 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prinsip ini menekankan pada pentingnya memahami dan membatasi kebutuhan sesuai dengan apa yang benar-benar diperlukan. Seseorang diharapkan tidak terjebak dalam gaya hidup konsumtif atau menginginkan hal-hal yang tidak esensial.

  • Penjelasan: Sa-butuhne mengajarkan kita untuk membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Dengan fokus pada kebutuhan, seseorang dapat menghindari pemborosan, mengurangi stres, dan menjaga keseimbangan dalam kehidupan.
  • Contoh dalam kehidupan: Menggunakan uang hanya untuk kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan pendidikan tanpa mengejar kemewahan yang tidak diperlukan.

2. Sa-perlune ("seperlunya")

Prinsip ini mengajarkan agar segala tindakan dilakukan seperlunya, tidak berlebihan, dan tidak berkurangan. Sikap ini membantu menjaga efisiensi dalam bertindak tanpa membuang waktu atau tenaga untuk hal-hal yang tidak penting.

  • Penjelasan: Sa-perlune mendorong seseorang untuk bekerja atau bertindak secara proporsional, sesuai dengan tujuan dan kebutuhan situasi. Hal ini juga mengajarkan pengendalian diri agar tidak berlebihan dalam berupaya atau menanggapi sesuatu.
  • Contoh dalam kehidupan: Menyelesaikan tugas dengan kualitas yang baik tanpa menghabiskan waktu terlalu lama untuk menyempurnakan detail yang tidak diperlukan.

3. Sa-cukupe ("secukupnya")

Prinsip ini berfokus pada rasa syukur dan menerima apa yang telah dimiliki. Sa-cukupe mengajarkan manusia untuk puas dengan apa yang ada, tanpa terus-menerus merasa kurang atau menginginkan lebih dari yang diperlukan.

  • Penjelasan: Sa-cukupe membantu mencegah rasa iri, ketamakan, atau ketidakpuasan yang sering kali menjadi sumber kegelisahan. Sikap ini mengarah pada kehidupan yang lebih damai dan bahagia.
  • Contoh dalam kehidupan: Menerima gaji sesuai pekerjaan dengan penuh syukur tanpa membandingkan secara negatif dengan penghasilan orang lain.

4. Sa-benere ("sesungguhnya")

Prinsip ini menekankan pada kejujuran dan integritas dalam bertindak. Seseorang diharapkan bertindak berdasarkan kebenaran dan tidak memanipulasi atau berpura-pura demi keuntungan pribadi.

  • Penjelasan: Sa-benere mengajarkan bahwa kejujuran adalah fondasi dari kepercayaan dan hubungan yang sehat, baik dengan diri sendiri maupun orang lain.
  • Contoh dalam kehidupan: Menyampaikan pendapat dengan jujur meskipun mungkin terasa sulit, atau mengakui kesalahan tanpa berbohong untuk melindungi diri.

5. Sa-mesthine ("semestinya")

Prinsip ini mengacu pada bertindak sesuai dengan norma, aturan, atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Seseorang diajarkan untuk menghormati apa yang sudah menjadi kewajaran dan bertindak sesuai dengan situasi dan kondisi.

  • Penjelasan: Sa-mesthine mendorong manusia untuk menjalani perannya dengan baik, baik sebagai individu, anggota keluarga, maupun bagian dari masyarakat, tanpa melanggar batas-batas yang telah ditentukan.
  • Contoh dalam kehidupan: Menjalankan tanggung jawab sebagai orang tua dengan memberikan perhatian dan kasih sayang, sesuai dengan apa yang diharapkan dalam keluarga.

6. Sa-penake ("seenaknya")

Prinsip terakhir mengajarkan untuk menikmati hidup dengan cara yang sederhana, santai, dan tidak membebani diri sendiri atau orang lain. Sa-penake bukan berarti bersikap ceroboh, tetapi hidup dengan rileks dan bijaksana.

  • Penjelasan: Sa-penake memberikan ruang bagi manusia untuk menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan tanpa menimbulkan kerugian bagi orang lain. Hal ini menyeimbangkan tekanan dari prinsip-prinsip lainnya.
  • Contoh dalam kehidupan: Meluangkan waktu untuk menikmati hobi atau bersantai bersama keluarga tanpa merasa bersalah karena mengambil waktu untuk diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun